Network
ZONABANTEN.com - Kabag Humas dan Protokol Lapas Kelas 1 Tangerang Rika Aprianti menyatakan, delapan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang terimbas kebakaran, tetap dikawal secara ketat selama menjalani perawatan atau recovery.
"Penjagaan ketat. Penjagaan tetap dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Yang sakit ada delapan, pasca kebakaran. Itu di RSUD Tangerang. Sambil dibantu dari kepolisian, sisanya tetap di Lapas, sambil dijaga ketat," kata Rika Aprianti kepada Zonabanten, Rabu 8 September 2021.
Rika menambahkan, sebanyak 41 WBP menjadi korban dalam kebakaran yang terjadi subuh tadi. Dalam rilis kronologi yang diterima, kebakaran terjadi di blok hunian Chandiri Nengga 2. Penyebab kebakaran, dugaan awal akibat hubungan arus pendek listrik (korsleting), kepastian penyebab masih dilakukan penyelidikan.
"Jumlah penghuni Blok C2 sebanyak 122 WBP, ang berada di 19 kamar hunian berkapasitas 38 orang. Terdiri dari WBP kasus narkotika sebanyak 119 orang, WBP kasus teroris 2 orang, WBP kasus 338 KUHP 1 orang, dan WNA 2 orang (Afrika Selatan dan Portugal). Dari 41 korban, 2 WNA termasuk didalamnya," tutur Rika.
"9 orang mengalami luka ringan yang dirawat di klinik Lapas Tangerang. 64 orang ditempatkan sementara di Mesjid Lapas Kelas 1 Tangerang. Pihak Kepolisian tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Penghuni Lapas Kelas 1 Tangerang saat ini sebanyak 2072 orang, dari kapasitas seharusnya untuk 600 orang. Kelebihan hunian dari kapasitas sebesar 250 persen," tambah Rika.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, langsung terjun ke lapangan guna melihat kondisi terkini Lapas Kelas 1 Tangerang. Kapolda memberikan keterangan bahwa dugaan penyebab kebakaran karena adanya arus pendek listrik.
Baca Juga: Kepolisian Dalami Penyebab Terbakarnya Lapas Tangerang
"Tadi saya sudah lihat di TKP berdasarkan pengamatan awal patut diduga karena terjadi hubungan pendek arus listrik nanti akan didalami lagi” ujar Irjen Fadil Imran.
