Curhat Pedagang Bendera di Hari Kemerdekaan: Di Masa PPKM Turun 70 Persen

- 16 Agustus 2021, 15:00 WIB
Mansur pedagang bendera di wilayah Pondok Aren
Mansur pedagang bendera di wilayah Pondok Aren / /Zonabanten/Arie

ZONABANTEN.com - Salah seorang pedagang bendera di wilayah Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Mansur bercerita dalam curahan hatinya bahwa sepanjang Bulan Agustus yang menjadi bulan momentum kemerdekaan, penjualannya turun hingga 70 persen. Terlebih, kata Mansur, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"DI masa PPKM ini ngaruh banget, (penjualan) lebih dari 70 persen turunnya. Alasannya gak tau, tiba-tiba masyarakat pada cuek-cuek gitu. Tahun lalu masih mending pas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kalau PPKM malah lebih parah lagi, motor gak ada yang pasang bendera, jarang banget yang pasang," kata Mansur kepada wartawan, Senin 16 Agustus 2021.

Pas PSBB mending. Dibanding tahun lalu ya, tahun ini turunnya 70 persen, sekarang lebih parah banget. Kita jual mulai harga Rp.5000 sampai RP.250 ribu. Kadang-kadang kalau lagi iseng, ada yang lewat saya tawarin, jawabnya ogah ah katanya belum merdeka," tambah Mansur.

Baca Juga: PPKM Dianggap Berhasil Turunkan BOR, Presiden Jokowi Minta Vaksinasi dan Testing Terus Ditingkatkan

Senada dikatakan Yanto, pedagang bendera di wilayah Kecamatan Serpong Utara bahwa sejak awal Agustus hingga saat ini, penurunan omset penjualannya berkisar 50 hingga 70 persen. Menurut Yanto, di Bulan Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ini, semua pedagang bendera mengeluhkan permasalahan yang sama.

"Dari tanggal 3 Agustus jualan, tiap tahun disini (wilayah Kecamatan Serpong Utara). Semua tukang bendera juga pada ngeluh. Kalau penurunannya 50 persen masih mending, ini 70 persen turunnya omset kita. Pernah sehari bawa uang Rp.20 ribu sehari, Rp.50 ribu pernah, kalau tahun lalu, bisa Rp.250 ribu sampai Rp.350 ribu bawa pulang," tegas Yanto.

"Kalau sekarang buat beli rokok aja abis. Mudah-mudahan tahun yang akan datang lebih baik. Covid-19 beres, perekonomian pulih, mudah-mudahan yah. Mungkin masalah keuangan ada yang mulai menghemat, jadi masang juga yang bekas-bekas gitu, gak ada yang masang baru," ungkap Yanto.

Baca Juga: Teks Lengkap Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR DPR dan DPD dalam Rangka Hut RI ke-76

Seorang pengendara motor Aang (25), warga asal Pakualam menyebut, dirinya memasang bendera yang lama, karena menganggap negara belum sepenuhnya memberikan kemerdekaan bagi masyarakat. Menurut Aang, saat ini, dirinya lebih mementingkan kebutuhan perut, dibanding membeli bendera.

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x