Usai Pedagang Kibarkan Bendera Putih, Benyamin Davnie Pastikan Tangsel Turun Level PPKM

- 2 Agustus 2021, 15:48 WIB
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie (ketiga kiri) saat menerima bantuan tabung gas di halaman Dinas Kesehatan
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie (ketiga kiri) saat menerima bantuan tabung gas di halaman Dinas Kesehatan / /Eka

 

ZONABANTEN.com - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memastikan ketersediaan tempat tidur pasien, angka positif Covid-19 di wilayahnya telah mengalami penurunan. Bahkan, angka kematian yang disebabkan virus corona pun telah turun secara signifikan.

"Doakan dan ikhtiarkan kita masuk level tiga, syukur-syukur kita bisa masuk level dua. Kota Tangsel ini sudah layak turun status levelnya. Artinya, bed occupancy rate (BOR) kita terus turun, positif rate kita turun, angka kematian kita turun sesuai dengan standar yang akan ditentukan oleh pusat," kata Benyamin Davnie, Senin 2 Agustus 2021.

Benyamin berharap, dengan menurunnya angka penyebaran Covid-19 berdasarkan data-data tersebut, level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turut diturunkan. Sehingga, imbuhnya, roda perekonomian di satelit Ibukota tersebut, dapat berputar kembali.

"Ekonomi kita terus berputar, kita akan berikan nanti sesuai dengan instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Siapa yang boleh buka dan siapa yang belum boleh buka. Akan ada banyak pelonggaran kalau kita turun ke level tiga, oleh karena itu sangat dibutuhkan peran serta masyarakat untuk menggunakan masker dan mematuhi seluruh prokes, serta vaksinasi," tandasnya.

Baca Juga: Soal Covid-19, Trubus Rahardiansyah: Negara Suka Bikin Gaduh

Diberitakan sebelumnya, puluhan pedagang di los basah Pasar Sektor Dua Bintaro, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengibarkan bendera putih, sebagai tanda menyerah. Hal itu, terungkap dalm video yang diterima Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network).

Pengibaran tersebut bukan tanpa alasan, merosotnya pengunjung di pasar tersebut hingga 80 persen, membuat para pedagang menjerit, terhadap kebijakan PPKM yang dinilai sangat berat.

"Saat ini, kondisinya dengan diberlakukan PPKM, pasar sangat sepi. Apalagi ditambah akses menuju ke pasar harus muter karena ditutup ada penyekatan. Pengunjung yang datang ke pasar, diperkirakan hanya 20 hingga 25 persen saja. Banyak yang mulai tutup, karena tidak sanggup menghadapi situasi ini. Apalagi, saat diterapkannya PPKM Darurat Jawa-Bali," kata salah seorang pedagang, Awit Suroso kepada wartawan, Rabu 28 Juli 2021.

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x