PPKM Darurat Dinilai Efektif, 'Penghuni' Rumah Lawan Covid-19 di Tangsel Menurun

- 15 Juli 2021, 12:16 WIB
Koordinator Rumah Lawan Covid-19 Tangsel dr. Suhara Manullang /Eka
Koordinator Rumah Lawan Covid-19 Tangsel dr. Suhara Manullang /Eka / /Eka

ZONABANTEN.com - Koordinator Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangerang Selatan (Tangsel) dr. Suhara Manullang menyatakan, jumlah pasien yang melakukan isolasi mandiri di lokasi tersebut telah menurun, sejak diterapkannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Kalau di RLC sendiri ada penurunan per harinya, baik yang masuk maupun yang ada di daftar antrean," kata dr. Suhara Manullang kepada wartawan, ditulis Kamis 15 Juli 2021.

Saya perhatikan, ada perubahan cluster. Di awal-awal cluster keluarga mendominasi, sekarang jadi per individu. Saya kira, kalau dihubungkan dengan PPKM Darurat yang diterapkan, ada pengaruhnya juga. Karena, mobilisasi orang kan jadi terbatas, termasuk kerumunan," tambahnya.

Baca Juga: Kejar 70 Persen Vaksinasi, Dinkes Tangsel Harapkan Distribusi Vaksin dari Provinsi Banten Lebih Maksimal

Penurunan angka pasien di RLC tersebut, ungkap dr. Suhara, tampak dari jumlah tempat tidur yang mulai kosong, dan jumlah antrean yang tidak lagi membludak.

"Jadi kan dari awal sebelum lebaran, RLC kan naiknya 700 sampai 800 persen pasiennya. Kapasitas tempat tidur memang yang bisa ditempatin 290 itu full. Tapi kalau sekarang, sudah diangka 260 dan waiting list juga diawal sekitar 40 sekarang hanya 10 pasien yang ngantre," ungkap dr. Suhara.

Saat ini, ujar dr. Suhara, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, idealnya melakukan pendaftaran antre masuk ke RLC melalui puskesmas di masing-masing wilayah. Sehingga, tambahnya, data yang ada lebih maksimal terpantau.

Baca Juga: Daftar 100 Titik Penyekatan PPKM Darurat Di Wilayah Polda Metro Jaya, Berlaku Mulai Kamis 15 Juli 2021

"Untuk waiting list, besoknya langsung bisa masuk. Kan RLC punya sistem. Jika ada yang pulang, waiting list yang mendaftar di hari itu, bisa masuk sore atau malam. Tergantung dijemput atau tidak. Tapi idealnya melalui puskesmas didata, kemudian diantar oleh Puskesmas," tegas dr. Suhara.

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x