Network
ZONA BANTEN - Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (P3C) mendatangi Kantor Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), guna menuntut lambatnya pembangunan proyek revitalisasi, serta merosotnya omzet penjualan.
Namun, Ketua P3C Yuli Sarlis menyebut, tuntutan tersebut dianggap belum mendapat jawaban pasti.
"Permintaan kami Bulan April sudah bisa menempati Pasar Lama Ciputat yang sedang direvitalisasi. Ini dari mereka bilang, pertengahan April baru dimulai lagi pembangunannya. Kenapa kok baru dimulai pembangunannya, kenapa ngga dari awal tahun kemaren, kenapa kok bulan April baru dibangun. Kami kecewa," kata Yuli Sarlis saat ditemui di pelataran Balai Kota, Rabu 24 Februari 2021.
Baca Juga: Wajib Tahu, Covid-19 Menular Tak Hanya Lewat Droplet, Ini Faktanya
Yuli menyesalkan sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel yang ingkar janji, dalam proyek revitalisasi Pasar Ciputat. Pasalnya, target penyelesaian delapan bulan, diperkirakan tidak tepat waktu seperti yang dijanjikan.
"Mereka (Pemkot Tangsel) janji ke kami, penyelesaian proyek revitalisasi itu delapan bulan. Sekarang sudah berjalan tujuh bulan, sudah tidak ada yang kerja. Sementara Blok A belum diapa-apain. Pemkot terkesan membohongi kita, kalau memang tidak ada anggaran, kenapa memaksakan membangun. Sekarang katanya untuk proyek revitalisasi sedang dikaji lagi. Itu (mengkaji kembali proyek revitalisasi) ngga masuk akal," tegas Yuli.
Di lokasi yang sama salah seorang pedagang Fery Febriano menganggap Pemkot Tangsel seharusnya hadir memberikan solusi kepada masyarakat.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan RI Gelar Vaksinasi Massal COVID-19 Bagi 1000 Tokoh Lintas Agama
"Pemerintah itu ada kan karena rakyat. Harusnya saat begini mereka (Pemkot Tangsel) memberikan solusi, bukan menyiksa rakyat. Kalau tuntutan kita belum ada jawaban, kami akan unjuk rasa," tutur Fery Febriano.
