ZONABANTEN.com – Bangunan Pasar Kutabumi yang berada di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, telah dibongkar menggunakan alat berat jenis ekskavator pada Jumat malam, 19 April 2024. Pembongkaran ini dilakukan karena pasar tersebut akan direvitalisasi.
Menurut Plh. Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Ana Supriyatna, pihaknya mengerahkan 145 personel untuk memantau proses pembongkaran bangunan Pasar Kutabumi bersama sejumlah personel TNI dan Polri setempat.
Ana mengungkapkan, ada 774 lapak yang aktif digunakan para pedagang di Pasar Kutabumi. Ratusan lapak ini targetnya selesai dibongkar pada Jumat, 19 April 2024 agar proses revitalisasi pasar tersebut dapat segera dimulai.
“Kemarin di hari pertama, Kamis, 18 April 2024, kami telah menyelesaikan penertiban bangunan liar sekitar sebanyak 25 bangunan dan di hari kedua kami menertibkan lokasi utama pasar. Insyaallah kami rampungkan malam ini,” katanya.
Baca Juga: Waspada, Sejumlah Produk Pangan di Pasar Kabupaten Tangerang Positif Bahan Kimia Berbahaya
Ana menuturkan, pembongkaran bangunan Pasar Kutabumi dilakukan menurut UU RI No. 23 Tahun 2014, Permendagri No. 16 Tahun 2023, Perda Kabupaten Tangerang No. 13 Tahun 2022, Perbup Tangerang No. 18 Tahun 2023, dan surat perintah Pj. Bupati Tangerang Nomor: B/800.1.11.1/6359/SPPP/IV/2024.
Ana mengatakan, pihaknya juga ikut serta memindahkan barang-barang para pedagang di Pasar Kutabumi yang masih tersisa agar proses pembongkarannya lebih cepat selesai. Pihaknya pun mengedepankan cara yang humanis saat bertugas.
“Kami bantu evakuasi barang yang masih berada di dalam kios dan los yang ditempati oleh para pedagang, proses membantu evakuasi ini langsung dilihat oleh pemiliknya masing-masing,” ujar Ana.
Sementara itu, menurut Dirut Perumda Pasar NKR Kabupaten Tangerang, Finny Dewiyanti, kondisi Pasar Kutabumi kini sangat buruk dan harus segera direvitalisasi agar tidak kalah saing dari pasar-pasar lainnya.
Baca Juga: Kabupaten Tangerang Bakal Punya Stasiun Kereta Api Baru, Lokasinya di Kecamatan Pagedangan
Finny mengatakan, baik sistem drainase, sirkulasi udara, maupun kebersihan Pasar Kutabumi jauh dari standar. Kondisi ini membuat para pengunjung pasar tersebut tidak nyaman saat berbelanja. Oleh karena itulah revitalisasi harus dilakukan.
“Kalau tidak segera dibangun, terlambat atau tertunda-tunda revitalisasinya, maka pasar tradisional akan tertinggal, kalah bersaing dengan pasar-pasar modern di era digital saat ini. Pasar akan sepi pembeli dan pedagang akan merugi,” ucap Finny.***