ZONABANTEN.com – Menjelang Idul Adha 1444 Hijriah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang rutin memantau kesehatan hewan kurban di kabupaten tersebut.
DKPP Kabupaten Serang akan terus memeriksa kesehatan hewan kurban hingga 27 Juni mendatang.
Tutur Kristanto, Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Serang, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Kecamatan Waringinkurung dan Kramatwatu pada Kamis, 22 Juni 2023.
DKPP Kabupaten Serang memeriksa ratusan hewan kurban yang terdiri dari 105 sapi, 401 domba, 78 kambing, dan dua kerbau yang tersebar di sebelas lapak di Kecamatan Kramatwatu.
Setelah diperiksa, DKPP Kabupaten Serang menemukan belasan hewan kurban di kecamatan tersebut mengalami penyakit orf dan sakit mata.
Baca Juga: Idul Adha Makin Dekat, Beberapa Hewan Kurban di Kota Serang Terkena Flu dan Orf
“Hewan sakit orf lima belas ekor dan sakit mata tiga ekor,” kata Tutur, dilansir dari Kabar Banten pada Jumat, 23 Juni 2023.
Sementara itu, hewan kurban yang diperiksa DKPP Kabupaten Serang di Kecamatan Waringinkurung adalah 470 sapi, 630 domba, dan 164 kambing yang tersebar di tiga lapak.
Setelah diperiksa, delapan hewan kurban di kecamatan tersebut terkena orf dan dua hewan kurban lainnya mengalami sakit mata.
Informasi ini juga bisa Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Periksa Hewan Kurban di Kabupaten Serang, Petugas Keswan Temukan Puluhan Hewan Terkena Orf di Kecamatan Ini.
Namun, Tutur menyampaikan bahwa kondisi hewan kurban di kedua kecamatan tersebut secara umum sehat dan yang bergejala penyakit sudah diobati.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, 100 Santri di Banten Dilatih Jadi Juru Sembelih Halal Hewan Kurban
“Kondisi hewan secara umum sehat, tidak mengalami sakit yang berbahaya, dan sudah diberikan vitamin dan pengobatan,” ujarnya.
Tutur mengungkapkan bahwa pihaknya menerjunkan satu orang petugas di setiap kecamatan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban di Kabupaten Serang menjelang Idul Adha.
“Kita sudah menugaskan satu orang petugas di tiap kecamatan untuk mendata dan memeriksa,” katanya.
Adapun pemeriksaan dan pendataan yang dilakukan adalah jumlah hewan kurban yang dijual, asal hewan kurban, kesehatan fisik hewan kurban, dan surat keterangan yang menyatakan bahwa hewan kurban dalam kondisi sehat.
“Lengkap rata-rata, cuma beberapa yang dia ambilnya lewat orang lain surat jalannya masih dipegang sama bosnya yang dia ambil,” kata Tutur.*** (KabarBanten.com/Dindin Hasanudin)