ZONABANTEN.com – Idul Adha 1444 Hijriah semakin dekat. Lapak penjual hewan kurban di Kabupaten Lebak mulai ramai didatangi pembeli.
Amas, pedagang domba di Jalan Siliwangi Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengatakan bahwa ia mampu menjual tiga puluh hingga lima puluh domba per hari selama sepekan terakhir.
Harga domba yang dijualnya bervariasi, mulai dari Rp3 juta-Rp8,5 juta per ekor untuk domba berbobot 8-18 kilogram.
Amas menuturkan bahwa tahun ini ia menjual lebih banyak hewan kurban daripada tahun lalu. Menurutnya, hal ini terjadi karena perekonomian masyarakat Indonesia sudah membaik dan para PNS menerima gaji ke-13.
“Permintaan hewan kurban tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Saat ini perekonomian nasional kembali pulih usai pandemi Covid-19, juga dampak gaji ke-13 para PNS dan pensiunan,” katanya, dilansir dari Kabar Banten pada Kamis, 15 Juni 2023.
Baca Juga: Idul Adha Makin Dekat, Pemkot Tangerang Kerahkan 18 Dokter Hewan untuk Cek Kesehatan Hewan Kurban
Rudi, pedagang hewan kurban di Jalan Rangkasbitung-Bogor, mengatakan hal serupa. Menjelang Idul Adha 1444 Hijriah, ia mampu menjual tiga puluh hingga empat puluh domba per hari.
Rudi mengungkapkan bahwa sebagian besar domba yang dijualnya didatangkan dari Garut dan kesehatannya sudah terjamin.
“Kebanyakan domba yang dijual di sini berasal dari Garut dan kesehatan ternak dijamin, karena setiap pembelian domba disertakan dokumen surat kesehatan hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemerintah Garut,” tuturnya.
Informasi ini juga bisa Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Dua Pekan Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Lebak Ramai Pembeli.
Yuniar, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak, mengatakan bahwa pihaknya selalu memantau kesehatan hewan kurban yang dijual di wilayah kabupaten tersebut.
Baca Juga: Jelang Idul Adha 1444 H, Puluhan Sapi di Kabupaten Serang Dapat Vaksinasi LSD
Pasalnya, sebagian besar hewan kurban di Kabupaten Lebak berasal dari Jawa Barat. Lalu lintas hewan kurban menjelang Idul Adha sangat padat dan hal ini meningkatkan potensi penularan penyakit pada hewan kurban.
“Pemeriksaan hewan ini untuk mencegah penyakit antraks dan penyakit hewan lainnya yang bisa membahayakan kesehatan manusia,” kata Yuniar.
Saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Kabupaten Lebak, pihaknya melibatkan dua puluh petugas di mana dua di antaranya adalah dokter hewan.
“Kami menjamin hewan kurban yang ada di Lebak aman untuk dikonsumsi,” ujar Yuniar.*** (KabarBanten.com)