IMOS 2022: Bukan Harga! Ridwan Hanif Sebut Faktor Utama Mobil Listrik Masih Lebih Adaptif dari Motor Listrik

3 November 2022, 12:16 WIB
Youtuber Otomotif, Ridwan Hanif /Tangkapan layar Twitter.com/@ridwanhr

ZONABANTEN.com – Saat ini, motor listrik mulai dilirik dan banyak digunakan di masyarakat.

Tren tersebut akhirnya membuat pabrikan sepeda motor berbondong-bondong untuk mengadirkan inovasi sepeda motor listrik.

Hal tersebut terlihat dalam gelaran IMOS 2022 menampilkan banyak inovasi dan memamerkan banyak produk motor listrik.

Baca Juga: Prediksi Feyenoord vs Lazio di Europa League, Berita Tim, Kemungkinan Susunan Pemain dan Skor Akhir

Salah satu youtuber otomotif, Ridwan Hanif membagikan pengalamannya kepada ZONABANTEN.COM terkait penggunaan kendaraan listrik untuk mobilitas harian pada gelaran IMOS 2022.

“Kalo menurut saya pribadi ya, saya sudah pakai motor listrik sejak 2018, dan sebenarnya kita jarang sekali pakai charging station, kebanyakan kita charge dirumah aja semaleman itu udah bisa buat 60km,” ungkapnya kepada jurnalis ZONABANTEN.com di gelaran IMOS 2022.

Baca Juga: IMOS 2022: Motor Listrik Buat Harian, Ridwan Hanif: Cocok Banget Buat yang Mobilitas Kantor Cuma 40 Kilo PP

Ia mengungkapkan bahwa selama menggunakan motor listrik, dirinya jarang melakukan pengisian baterai di luar rumah atau menggunakan charging station.

“kita kan sekali jalan sampai 60 kilo gak sih, jadi jarang banget kita buat ngecharge diluar atau semacemnya, kecuali mungkin orang yang mobilitasnya setiap hari Jakarta Puncak, itu baru dia belum cocok buat pake motor listrik.

Ridwan Hanif juga mengatakan bahwa penggunaan motor listrik sangat cocok sekali untuk mobilitas sehari-hari untuk pulang pergi kantor yang setiap harinya berkisar 40 km.

“Buat yang mobilitas tiap hari kantor cuma 40 kilo PP, itu cocok banget pake motor listrik,” ungkapnya.

Baca Juga: IMOS 2022: Polytron Perkenalkan Program 'Bebas Khawatir' Baterai Motor Listrik, Begini Penjelasannya

Selain itu, Ridwan Hanif berbagi pandangannya dengan ZONABANTEN.com terkait pertumbuhan mobil dan motor listrik di Indonesia.

Menurutnya, perbandingan kecepatan pertumbuhan antara mobil listrik dengan motor listrik tidak bisa dibandingkan karena kebutuhan yang berbeda.

“Sebenarnya nggak bisa di komparasiin ya, karena keduanya kebutuhannya berbeda,” ujarnya.

Menurut pandangan Ridwan Hanif, konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik masih didasari dengan daya beli.

Baca Juga: Yamaha Luncurkan XMAX 2022 di Indonesia pada IMOS 2022? Berikut Spesifikasinya

“Yang saya lihat saat ini, semuanya kembali lagi ke buying power, karena kan kendaraan listrik ini harganya masih tinggi,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa kendaraan listrik yang akan lebih cepat adaptif adalah kendaraan roda empat.

“Jadi biasanya yang lebih cepat adaptif adalah kendaraan roda empat sih kalo sekarang.”

Ia juga mengungkapkan alasan kendaraan listrik roda empat akan lebih adaptif.

Ternyata bukan cuma harga, namun mash terjangkaunya harga BBM membuat adaptasi kendaraan listrik roda dua jadi lebih lambat.

Baca Juga: IMOS 2022 Resmi Dibuka, Motor Listrik Banyak Bertebaran dan Inovasi Baru Bertebaran

“Kalo kendaraan roda dua kan antara yang bensin sama yang motor (listrik), bensinnya masih terjangkau, masih bisa isi pertalite 10 ribu, satu liternya masih bisa 40 kilo, sedangkan kalo mobil kan berasa banget tuh, kita beli bensin, harganya udah  15 ribuan 1 liternya, 1 liternya cuma bisa 10  atau kilo.”

Saat ditemui tim ZONABANTEN.com di IMOS 2022, Ridwan Hanif memberikan contoh perbandingan konsumsi mobil listrik dengan mobil biasa.

“Kayak misalnya dibandingkan sama mobil listrik, kita ngisi 40 ribu (mAH) semaleman, itu bisa berjalan 300 kilo yakan, itu berasa banget gapnya antara  mobil listrik sama mobil bensin, sedangkan kalau motor, bensinnya masih terjangkau.”

Berdasarkan hal diatas, menurut Ridwan Hanif, secara efisiensi atau lebih cepat adaptasi akan lebih dahulu ke mobil listrik dibandingkan sepeda motor listrik.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler