ZONABANTEN.com – Pandemi COVID-19 ternyata bukan hanya dialami oleh pebisnis besar, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) rupanya turut merasakan. Para pelaku usaha tadi banyak yang mengalami penurunan pendapatan atau omset, yang berujung pada pengurangan jumlah pekerja, efesiensi hingga menutup unit usaha mereka.
Adalah Co-Founder Gelas Kosong, Taka Liwungang mengemukakan strategi OMNI Channel untuk mendongkrak penjualan. Ia beranggapan menggabungkan penjualan secara online dan offline membuat pelaku UMKM bisa mengembangkan usaha.
Lantas, bagaimana menjalankan strategi ini ? Berikut tim zonabanten merangkumnya untuk anda.
Baca Juga: Cari Es Krim Bermutu Di Malang Jawa Timur? Ya Toko Oen
Saat pandemi sekarang ini, penjualan secara online merupakan jawaban atas kesulitan yang harus dihadapi oleh dunia usaha untuk menjangkau konsumennya. Namun sayangnya pelaku UMKM umumnya mempunyai banyak kekurangan resource dari sisi online ini. Sebut saja kualitas sumberdaya manusia, keahlian dan waktu yang dibutuhkan untuk berkreasi di bidang online masih terbatas.
Oleh karena itu UMKM bisa meng-cover keterbatasan di bidang online dengan tetap mempergunakan strategi offline. Kombinasi antara online & offline bisa menjadi alat promosi yang efektif bagi UMKM saat ini di tengah segala keterbatasan mereka.
OMNI channel adalah pilihan terbaik !
Baca Juga: Update Harga Emas ANTAM Logam Mulia Hari Ini Selasa 14 Juli 2020, Buy Back Rp. 836.000
Hal ini sejalan dengan kondisi krisis ekonomi & sosial yang dipacu oleh krisis kesehatan. Marketeer bersepakat bahwa untuk UMKM OMNI channel adalah pilihan terbaik.
Pelaku usaha - khususnya UMKM - mengeluhkan tentang turunnya daya beli konsumen dan makin sengitnya persaingan dengan kompetitor.