Tak ayal, laga Tokyo Verdy vs Blaublitz Akita harusnya bisa menjadi titik balik Pratama Arhan dkk. untuk keluar dari tren buruk.
Selain itu, hal yang paling ditunggu adalah debut Pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan.
Sejak bergabung dengan Tokyo Verdy pada Februari 2022, Pratama Arhan belum juga melakoni debutnya untuk Tokyo Verdy di ajang kompetitif.
Tak ayal, banyak pendukung Indonesia yang menganggap kekalahan Tokyo Verdy ini dikarenakan Pratama Arhan yang tak kunjung dimainkan.
Tren buruk Tokyo Verdy dimulai saat mengalami kekalahan pertama musim ini dari Roasso Kumamoto. Sejak saat itu, dalam 8 pertandingan terakhir, Tokyo Verdy telah menelan 6 kali kekalahan, 1 imbang dan hanya sekali menang.
Performa tersebut membuat Tokyo Verdy kemudian terjerembab ke posisi ke-9 J2 League.
Padahal pada awal musim mereka tampil cukup menjanjikan, bahkan hingga mampu berada di posisi kedua J2 League.
Salah satu penyebab performa buruk tersebut adalah tidak berubahnya taktik dan strategi yang dilakukan Tokyo Verdy.
Sejak awal,Takafumi Hori selalu menggunakan pola 4-3-3 dan memainkan pemain dan strategi yang hampir sama pada setiap pertandingan.