Network
Kontroversi berikutnya terjadi menjelang akhir babak ke 2 pada partai tersebut. Penjaga gawang Crystal Palace, Vicente Guaita, bertabrakan dengan penyerang Liverpool lainnya, Diogo Jota.
Baca Juga: Crystal Palace vs Liverpool: Tanpa Salah dan Mane, The Reds masih Konsisten
Beberapa pihak memperdebatkan kejadian ini. Ada yang mengatakan bahwa Guaita melakukan tekel dengan sengaja untuk menghentikan Jota. Pihak lain pun juga menyatakan bahwa Jota lah yang jelas melakukan pelanggaran karena sikutnya mengenai wajah kiper gaek asal Spanyol tersebut.
Meski awalnya Kevin Friend selaku wasit yang memimpin berlangsungnya pertandingan tersebut menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran yang terjadi dan pertandingan akan dilanjutkan dengan goal kick, VAR meminta Friend untuk menyaksikan reka ulang kejadian.
Hal ini rupanya mempengaruhi keputusan wasit kelahiran 8 Juli 1971 itu. Akhirnya ia memutuskan untuk memberi penalti pada Liverpool, yang sukses dieksekusi oleh gelandang bertahan asal Brasil, Fabinho.
Patrick Vieira mengutarakan pendapatnya tentang 2 kejadian itu. Ia pun menganggap Roberto Firmino memang sudah offside.
“Kalimat ‘Kemungkinan Offside‘ adalah sesuatu yang tidak dapat diterima. Yang ada hanyalah offside atau tidak offside. Ia (Firmino) memberi pengaruh pada pertandingan atau tidak melakukannya. Ia melakukannya, dan itu memberi pengaruh terhadap jalannya pertandingan ini. “ Ujar legenda Arsenal tersebut.
Baca Juga: Indonesia vs Thailand, Dibantai Lagi, Timnas Puteri Hampir Pasti Gugur dari Piala Asia
“Dan soal penalti, saya tak mau membicarakannya karena saya tak ingin bersikap tidak hormat terhadap seluruh wasit serta wasit yang memimpin pertandingan hari ini. Tapi saya tidak paham kenapa ia memberikannya karena saya melihat pada setiap sudut reka ulang kejadian.
“Keputusan itu membuat kami tidak dapat membalik keadaan dan menghilangkan harapan kami mendapatkan poin dari pertandingan tersebut. Saya merasa itu adalah keputusan yang tidak bagus.” Pungkas Vieira.
