Kecewa dengan Singapura Selaku Tuan Rumah Piala AFF 2020, Shin Tae-yong: Ada yang Mabuk di Hotel

- 2 Januari 2022, 19:22 WIB
Kecewa dengan Singapura Selaku Tuan Rumah Piala AFF 2020, Shin Tae-yong: Ada yang Mabuk di Hotel. /affsuzukicup.com
Kecewa dengan Singapura Selaku Tuan Rumah Piala AFF 2020, Shin Tae-yong: Ada yang Mabuk di Hotel. /affsuzukicup.com /
ZONABANTEN.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku kecewa dengan Singapura selaku tuan rumah Piala AFF 2020.
 
Shin Tae-yong pun menyampaikan kritiknya kepada otoritas Singapura. Dia menyinggung sejumlah kebijakan pemerintah setempat yang dirasakannya aneh.
 
Dia mengaku kecewa karena kebijakan pemerintah Singapura malah kebanyakan merugikan Timnas Indonesia, hingga mendatangkan masalah.
 
"Sangat-sangat mengecewakan sebenarnya," ucap Shin Tae-yong seperti dikutip ZONABANTEN.com dari akun Instagram @garudatimnasindonesia, Minggu 2 Januari 2022.
 
 
"Sangat mengecewakan, secara aturan memang banyak masalah juga di tengah-tengah karantina," ujar pelatih asal Korea Selatan itu.
 
Salah satu yang diprotesnya adalah aturan terkait bubble yang harus dijalani oleh skuad Garuda, selama mengikuti Piala AFF 2020 di Singapura.
 
Oleh karena masa pandemi Covid-19, pergerakan Timnas Indonesia selama di Singapura dibatasi oleh aturan bubble, bahkan termasuk saat di hotel.
 
Namun, Shin Tae-yong merasa aneh dengan sistem bubble yang diterapkan oleh pemerintah Singapura kepada Timnas Indonesia selama Piala AFF 2020.
 
Sebab, di hotel tempat skuad Garuda menginap, tepatnya di lantai tujuh dan delapan Hotel Orchard, ternyata juga banyak pengunjung umum.
 
Seharusnya, jika menjalani sistem bubble dengan ketat, maka lantai tujuh dan delapan Hotel Orchard itu harus steril dan hanya untuk Timnas Indonesia.
 
 
"Tapi masalahnya banyak orang umum juga di lantai kami khususnya lantai tujuh dan delapan yang kami pakai," ujar Shin Tae-yong.
 
Bahkan, gara-gara adanya pengunjung umum tersebut, skuad Garuda jadi merasa terganggu saat beristirahat sehari sebelum pertandingan leg kedua final.
 
Pasalnya, menurut sang pelatih, saat itu banyak pengunjung hotel yang berpesta hingga mabuk-mabukan, sehingga mengganggu jadwal istirahat pemain.
 
"Orang-orang yang ada mabuk juga, karena ada party, mungkin wedding party. Jadi sangat berisik dan buat kami terganggu untuk istirahat," ucapnya.
 
"Memang kedepannya harus ada perbaikan untuk masalah ini agar kami fokus ke pertandingan yang ada," kata Shin Tae-yong menambahkan.
 
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu sebenarnya juga sempat menyindir sistem bubble yang diterapkan oleh pemerintah Singapura.
 
 
Rasa kecewa Shin Tae-yong sepertinya memuncak setelah empat pemain tim Merah Putih dilarang bermain dan dicekal ke Stadion Nasional, Singapura.
 
Keempat pemain itu adalah Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Ridho, dan Rizky Dwi. Mereka pun tak boleh bermain saat leg kedua final Piala AFF 2020.
 
Mereka dianggap telah melanggar protokol kesehatan, karena keluar dari bubble yang diterapkan Pemerintah Singapura karena pandemi Covid-19.
 
Anehnya, Timnas Indonesia baru mendapatkan pemberitahuan satu hari sebelum pertandingan final leg kedua kontra Thailand, Sabtu 1 Januari 2022.
 
Padahal, menurut Shin Tae-yong, pelanggaran yang dilakukan oleh keempat pemainnya itu sudah cukup lama, yaitu terjadi pada 15 Desember 2021.
 
Saat itu, Timnas Indonesia sudah mendapatkan peringatan, dan tim sudah menerimanya, sehingga tidak mengulang kesalahan itu lagi.
 
 
Perlakuan tak menyenangkan dari Pemerintah Singapura selama penyelenggaraan Piala AFF 2020 ternyata bukan sekali ini saja diterima Timnas Indonesia.
 
Selama Piala AFF 2020, skuad Garuda juga tidak mendapatkan makanan yang sesuai dengan gizi dan porsi pemain. Ini pun sempat dikritik Shin Tae-yong.
 
Sebelumnya, Elkan Baggott juga sempat dicekal oleh Pemerintah Singapura, sehingga merugikan Timnas Indonesia pada fase penyisihan grup.
 
Saat itu, Pemerintah Singapura tiba-tiba mengirimkan surat yang mewajibkan sang bek untuk menjalani karantina pada 13 Desember 2021.
 
Padahal, dia sudah bergabung dengan skuad Garuda sejak 8 Desember 2021. Dia pun turut bermain sehari sebelum mendapat surat pemberitahuan karantina.
 
Bahkan, juga sudah menjalani PCR dengan hasil negatif. Namun, tetap harus karantina karena ada penumpang yang satu pesawat dengan positif Covid-19.
 
Alhasil, Elkan Baggott tak bisa bermain ketika Timnas Indonesia menghadapi laga penting kontra Vietnam di fase penyisihan Grup B lalu.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Instagram @garudatimnasindonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x