Prediksi Kekuatan Qatar di Piala Dunia 2022, Tim Debutan Tanpa Naturalisasi

15 November 2022, 12:05 WIB
Timnas Qatar mengandalkan pemain-pemain liga domestik untuk Piala Dunia 2022/instagram @qaf /

ZONABANTEN.com - Tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar tentu tidak ingin mengecewakan para pendukungnya saat bermain di putaran final Piala Dunia 2022 nanti.

Timnas Qatar Tentu saja tidak ingin bernasib serupa dengan Afrika Selatan saat mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010 yang tidak lolos babak penyisihan grup.

Pada Piala Dunia 2022 nanti, Timnas Qatar akan bergabung di grup A bersama Ekuador, Senegal dan raksasa Belanda.

Baca Juga: Daftar Frekuensi TV Digital, Update Tahun 2022

Lalu, sekuat apa tuan rumah Piala Dunia 2022, Timnas Qatar? Dikutip ZONABANTEN.com dari kanal Youtube Cerita Bola, begini selengkapnya.

Meski bertindak sebagai tim debutan dan bukan tim unggulan, namun predikat sebagai tuan rumah patut dipertimbangkan bagi Qatar.

Pasalnya tim yang terbiasa dengan cuaca panas Qatar pasti lebih diunggulkan dibandingkan tim dari wilayah dingin seperti Eropa.

Belum lagi mereka memiliki sederet pemain yang cukup bisa diandalkan bersama dengan sang juru taktik asal Spanyol, Felix Sanchez.

Pada Piala Dunia 2022, Felix Sanchez yang pernah menjadi pelatih Barcelona telah memanggil 27 pemain yang akan memperkuat Qatar.

Para pemain Qatar tersebut sebagian besar bermain di Liga lokal dan tidak diperkuat pemain naturalisasi.

Baca Juga: Prediksi Taktik Prancis Tanpa Kante dan Pogba di Piala Dunia 2022, Masih Punya Striker Kelas Dunia!

Meski mengandalkan pemain lokal namun sekuat Qatar sudah cukup berpengalaman khususnya di level Asia.

Squad Timnas Qatar cukup disegani mereka adalah juara Piala Asia edisi tahun 2019 setelah mengalahkan Jepang 3-1 di partai final.

Qatar memiliki beberapa pemain yang cukup diandalkan diantaranya adalah Arkam Alif.

Sejak debut pada tahun 2014 pemain berusia 25 tahun itu telah Mendulang 76 caps dan mencetak 22 gol bagi Qatar.

Pemain berdarah Tanzania itu sempat Malang melintang di Spanyol dengan memperkuat Villarreal Sporting Gijon dan sempat berkarir di Belgia bersama dengan KAS Eupen.

Arkam Alif kemudian di permanenkan oleh raksasa Qatar Super League, Al-Sadd pada tahun 2020 lalu dengan mahar satu juta Euro.

Bersama Al-Sadd ia telah memenangkan 3 gelar Qatar Champions, sepasang piala Qatar, 1 piala liga dan satu Piala Super Qatar.

Ia juga menjadi bagian saat demarun menjuarai Piala Asia edisi tahun 2019.

Qatar juga memiliki juru gedor bernama Almoez Ali.

Sejak memulai debut di tahun 2016 pemain berdarah Sudan itu telah mencetak 36 gol dari 76 penampilan bersama timnas Qatar.

Baca Juga: Prediksi Taktik Belanda Jelang Piala Dunia 2022, 3 Bek Ala Louis Van Gaal

Ali sempat berkarir bersama dengan KAS Eupen di Belgia, LASK yang mentas di Austria Bundesliga dan klub asal Spanyol CYD Leonesa.

Ia kemudian memperkuat salah satu tim besar Qatar Al-Duhail sejak tahun 2016 sampai sekarang.

Bersama dengan Al-Duhail, Ali telah mencatatkan 155 penampilan dan mencetak 47 gol serta 45 assist dalam kesempatan tersebut.

Ia juga sempat mempersembahkan tiga gelar Liga Qatar dan satu Piala Asia di level tim nasional.

Berikutnya ada nama Pedro Miguel, seorang pemain kelahiran Portugal yang menghabiskan karirnya di negara Qatar.

Pedro Miguel pernah memperkuat dua tim besar Al-Ahli dan Al-Sadd.

Lebih dari 200 penampilan telah ia mainkan bersama dengan dua klub besar tersebut.

Secara prestasi pemain yang biasa di sapa roro itu juga sudah memberikan hampir semua gelar domestik yang tersedia bersama dengan dua klub tersebut.

Di level Timnas, Roro sudah mengoleksi 76 caps sejak melakukan debutnya pada tahun 2016 lalu.

Selanjutnya ada sosok yang cukup berpengalaman di Timnas Qatar yaitu Hasan Al-Haydos.

Penyerang berusia 31 tahun itu telah mencatatkan 163 caps bersama dengan the Maroon dengan mencetak 33 gol.

Di level tim Al-Haydos bisa dibilang sebagai One Man Club.

Kapten Timnas Qatar itu hanya membela Al-Sadd dalam karir sepak bolanya sejak 2007 silam.

Total ia sudah mengoleksi 295 penampilan mencetak 88 gol serta Mendulang 53 assist untuk Al-Sadd.

Al-Sadd pernah ia bawa menjuarai Liga Champions Asia di musim 2010-2011.

Setelah Hasan Al-Haydos, ada Abedlkarim Hasan yang merupakan sosok kedua yang lumayan senior yang berkiprah bersama timnas Qatar.

Baca Juga: Jadwal Pelayanan SIM Keliling Kota Bandung, Besok Rabu 16 November 2022

Berposisi sebagai bek, ia telah mengemas 120 Cups bersama dengan the maroon.

Tak hanya itu Ia juga sudah mengemas 15 gol bagi Qatar dan membantu negaranya menjadi juara Piala Asia 2019.

Sama seperti Al-Haydos, ia hanya menghabiskan karirnya di Al-Sadd.

Namun pada musim 2017-2018 lalu Hasan sempat mentas di Belgia bersama dengan KAS Eupen selama satu musim sebelum akhirnya kembali ke Al-Sadd.

Total ia sudah Mendulang 256 penampilan dan mencetak 34 gol serta 20 assist.

Dengan 27 nama pemain yang sudah dikantongi pelatih Felix Sanchez dan dengan pengalamannya melatih klub sekelas Barcelona, kemampuan Felix tidak perlu diragukan lagi selama menjadi pelatih.

Ia bisa menggunakan formasi 3-4-1-2 yang artinya Qatar akan membuat pertahanan lebih Solid dan akan mengandalkan serangan balik cepat.

Dalam mempersiapkan tim menuju Piala Dunia, Timnas Qatar memakai cara yang cukup unik.

Selama 6 bulan di camp latihan, para pemain mereka tidak ada yang berlaga di Liga profesional.

Hal itu ditunjukkan agar para pemain bisa fokus dalam persiapan strategi dan juga bisa menjalin kerjasama yang baik.

Fakta ini dianggap aneh bahkan oleh perwakilan dari tim Qatar Super League.

Baca Juga: Sejarah Dibentuknya Korps Marinir, Satuan yang Ditakuti Belanda karena Persenjataan yang Kuat

Namun sebenarnya cam latihan ini pernah dilakukan Korea Selatan saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 lalu saat itu Timnas Korea Selatan menghabiskan 5 bulan untuk menjalani camp latihan.

Adapun pihak yang paling dirugikan dari kebijakan timnas Qatar tersebut adalah pihak klub karena Timnas Qatar memakai jasa para pemain bintangnya.

Misalnya saja penyerang Almoez Ali dari Al-Duhail dan pemain sayap Arkam Fikri yang bermain untuk juara bertahan Al-Sadd.

Kedua pemain tersebut harus kehilangan posisi dari pertandingan kompetitif.

Tidak bermain kompetitif adalah kelemahan terbesar tidak ada yang menang atau kalah dalam pertandingan persahabatan.

Demikian sedikit prediksi kekuatan Timnas Qatar di Piala Dunia 2022.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: YouTube Cerita Bola

Tags

Terkini

Terpopuler