Prediksi Taktik Belanda Jelang Piala Dunia 2022, 3 Bek Ala Louis Van Gaal

12 November 2022, 18:03 WIB
Intip Taktik Louis Van Gaal Bersama Belanda di Piala Dunia 2022 /IG luis_van_gaal

ZONABANTEN.com - Piala Dunia selalu menyimpan banyak hal yang menarik untuk dibahas. Salah satunya adalah kekuatan tim-tim pesertanya.

Kali ini, Zona Banten menghadirkan pembahasan terkait analisis prediksi taktik salah satu tim peserta Piala Dunia 2022 yakni Belanda.

Dilansir Zona Banten dari Youtube Ruang Taktik, inilah analisis prediksi taktik Belanda dibawah pelatih gaek, Louis Van Gaal.

Baca Juga: Daftar Frekuensi TV Digital, Update Tahun 2022

Salah satu negara yang kaya akan sejarah dalam dunia sepak bola, Belanda justru Mengalami penurunan pada akhir dekade lalu.

Belanda absen pada dua turnamen berturut-turut yaitu Euro 2016 dan Piala Dunia 2018.

Namun tim yang berjuluk orange tersebut mengalami Renaissance atau kebangkitan kembali dari momen tersebut mulai era Ronald Koeman hingga sekarang bersama Louis Van Gaal.

Timnas Belanda pun mencatat rekor baik menjelang piala dunia 2022 nanti.

Dalam 15 pertandingan yang di nakodai oleh mantan pelatih Manchester United tersebut Virgil Van Dijk dan kawan-kawan mencatatkan 11 kemenangan 4 seri dan belum pernah terkalahkan sekalipun.

Baca Juga: Piala Dunia: Ada Lionel Messi, 10 Pencetak Gol Termuda Piala Dunia Sepanjang Sejarah

Dengan tren positif tersebut Belanda datang ke Qatar dengan kepercayaan diri tinggi untuk menyabet gelar perdananya di ajang tertinggi kompetisi internasional tersebut.

Bagaimanakah performa dan strategi Belanda dari segi taktikal?

Louis Van Gaal sendiri dikenal sebagai pelatih yang memiliki pandangan kuat mengenai permainan sebuah tim secara kolektif.

Ia sangat mementingkan struktur dan mengharapkan semua pemainnya untuk bermain dalam ruang-ruang yang sudah ditentukan dan dilatih olehnya.

Timnas Belanda di bawah asuhan pelatih berumur 71 tahun tersebut bermain dengan formasi awal 3-4-1-2.

Dengan pemain-pemain kunci seperti Memphis Depay sebagai ujung tombak, Frenkie De Jong kunci progresi dan Virgil Van Dijk dalam fase built up, Belanda akan mencoba membangun serangan dari bawah.

Baca Juga: Prediksi Rennes vs Toulouse di Ligue 1 Prancis, Berita Tim, Kemungkinan Susunan Pemain dan Skor Akhir

Belanda bahkan melibatkan kipernya sebagai pemain outfield tambahan untuk mempermudah progresi.

Inilah Salah satu alasan Remko Pasveer pada beberapa pertandingan terakhir dipercaya menjadi pilihan utama karena kemampuan distribusinya.

Dengan 3 Back Belanda punya superioritas numerikal atau keunggulan jumlah di belakang.

Ketika melawan 2 ataupun 3 pressure ditambah dengan bantuan kiper salah satu Pivot ataupun keduanya bisa drop untuk membantu progresi.

Hal ini seperti yang terjadi di pertandingan melawan Jerman pada awal tahun ini.

Kunci progresi dari belakang ada di dua pemain yaitu Daley Blind dan Frenkie De Jong meskipun dengan cara yang berbeda dari keduanya.

Blind yang bermain sebagai wingback kiri tidak banyak melakukan overlap dan lebih banyak terlibat dalam fase built up dibanding wingback di sisi lainnya Denzel Dumfries.

Kemampuan umpan presisinya membuka kesempatan bagi pemain-pemain lain untuk mencari area kosong di depannya seperti seringkali melebar dan turun ke ruang antar lini.

Sedangkan De Jong mempunyai tendensi untuk invite press terhadap dirinya dengan kemampuan driblenya yang istimewa.

Baca Juga: Prediksi Sampdoria vs Lecce di Serie A, Berita Tim, Kemungkinan Susunan Pemain dan Skor Akhir

Pemain Barcelona tersebut membawa bola ke area-area berbahaya dekat lawannya dan dengan satu dua gerakan ataupun ketahanan pressnya ia bisa keluar dari ruang-ruang sempit dengan mudah.

Dalam proses tersebut ia menarik pemain keluar dari posisinya sekaligus membuka ruang bagi temannya.

Inilah yang sering dimanfaatkan oleh Steven Berghuis sebagai partnernya di lini tengah untuk menerima bola di ruang kosong.

Sedangkan Memphis Depay dan Bergwijn akan menjadi pilihan utama Louis Van Gaal di depan.

Dua pemain tersebut mempunyai kemampuan yang baik dalam ruang sempit dan seringkali memposisikan diri mereka di ruang antar lini untuk menerima bola.

Momen-momen paling berbahaya adalah ketika Belanda dapat memenangkan bola di area tengah.

Kedua pemain tersebut dapat mengeksploitasi ruang di depannya dengan cepat.

Memphis Depay dapat mencetak 12 gol dari 10 pertandingan dan banyak gol-golnya datang dari situasi tadi.

Situasi ini disebut pelatih Liverpool, Jurgen Klopp sebagai situasi gegenpressing.

Masih menurut Klopp, situasi ini adalah waktu playmaker terbaik lantaran lawan belum kembali pada bentuk idealnya.

Namun Memphis Depay juga bisa menjadi ancaman bagi lawan-lawan dengan cara lain seperti bermain di ruang antar lini atau melebar ke sisi kiri.

Memainkan kombinasi-kombinasi umpan dengan rekannya untuk partnernya di lini depan yang kemungkinan besar adalah Steven Birwijn yang juga memiliki skill set yang mirip dengan penyerang Barcelona tersebut.

Salah satu wild card yang Belanda punya adalah Denzel Dumfries yang seringkali mengancam gawang lawan dengan pergerakan of the ballnya yang berbahaya.

Ia juga bisa jadi target Man dari sisi lebar lapangan.

Secara menyerang akan ada banyak rotasi dari pemain, terutama di tengah dan sisi kiri penyerangan.

Semuanya bermain atau pernah di plot sebagai Winger kiri di level Club dan tak jarang mereka akan mengisi ruang di flank kiri.

Baca Juga: Corona 12 November 2021: Kasus Positif Covid-19 Indonesia Tambah 6.179, DKI Jakarta Tertinggi Hari Ini

Hal ini mengingat Daley Blind juga tak sering overlap.

Di tengah pun Steven Berghuis punya lisensi untuk bergerak ke berbagai area untuk menciptakan overload terutama di sisi samping.

Jika ia tak bermain, maka Koopeiners akan menggantikannya dan Belanda akan terlihat lebih rigid dalam strukturnya di tengah.

Ketika bertahan, Belanda menggunakan strategi man to man marking yang agresif.

Menyisakan satu pemain yang tidak dijaga, biasanya salah satu back sentral.

Louis Van Gaal ingin memiliki extra back di belakang yaitu Virgil Van Dijk.

Alasannya adalah recover yang cepat dan juga kemampuannya dalam menjaga ruang besar.

Rekannya di lini belakang pun juga tak kalah penting yaitu Nathan Ake dan Julian Timber.

Louis Van Gaal ingin mempunyai wide center back yang agresif dan memiliki kecepatan untuk menetralisir taktik lawan jika salah satu penyerang turun untuk menjemput bola.

Ini juga yang menjadi landasan mengapa kedua pemain tersebut lebih dipercaya dibandingkan nama-nama lainnya seperti Mathijs De Light dan Stefan De Vrij.

Mereka lebih cocok untuk taktik Louis Van Gaal yang bisa dibilang rawan terhadap pergerakan rotasi lawan.

Ditambah juga dengan pendekatan mereka ketika menyerang.

Dengan banyaknya rotasi posisional, para pemainnya bisa tertangkap berada di luar posisinya dan serangan transisi menjadi berbahaya akibat hal tersebut.

Terakhir perlu diingat kalau Daley Blind bukanlah bek yang tercepat dan pada beberapa saat.

Hal tersebut dapat terlihat ketika tim lawan mencoba menyerang sisinya.

Pada sepak bola turnamen hanya diperlukan skill in the moment yang dapat membedakan antara kemenangan dan kekalahan.

Setelah hasil yang bisa dibilang cukup mengecewakan di Euro 2020 kemarin akan menarik untuk dilihat kiprah Belanda di Piala Dunia 2022.

Apalagi ini kemungkinan besar akan menjadi turnamen besar terakhir Louis Van Gaal selama karir kepelatihannya.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Youtube Ruang Taktik

Tags

Terkini

Terpopuler