ZONABANTEN.com – Legenda hidup bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti hadir sebagai bintang tamu di kanal Youtube Daniel Mananta Network dalam video yang diunggah pada Senin, 8 November 2021.
Susy Susanti adalah salah satu pahlawan yang telah mengharumkan nama Indonesia di ajang bulu tangkis.
Dalam video tersebut, Susy banyak bercerita tentang kisah suksesnya sebagai pebulutangkis hingga ketakutan-ketakutan terbesar yang pernah dialaminya.
Susy mengatakan jika ia selalu mengandalkan Tuhan.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta, 10 November 2021: Vera Percaya Aldebaran, Penculik Dennis Keluarga Jessica
“Jadi sebetulnya mungkin buat saya, maupun buat temen-temen, khususnya mungkin yang Kristen, Katolik ya. Mereka begitu apa ya, bukan taat, tapi kita itu mengandalkan Tuhan,” kata Susy.
“Meskipun mungkin kita latihan, kita bertanding, tapi pada saat pertandingan itu berlangsung atau sebelum, itu kan banyak sekali ya ketegangan, ketakutan,” imbuhnya.
Susy Susanti mengungkapkan banyak sekali ketakutan yang melanda pikirannya, baik sebelum maupun saat pertandingan berlangsung.
“Karena kita takut target nggak tercapai, tanggung jawab sangat besar sekali, karena kita ini tidak hanya membawa nama diri kita, tapi target dan tanggung jawab itu adalah target orang banyak,” ujar Susy.
“Masyarakat Indonesia. Harapan yang dibebankan kepada kita itu kan sangat besar, apalagi di event-event yang cukup penting, seperti olimpiade yang kemarin, Thomas Cup, Uber Cup, lalu juga Asian Games, Sea Games, itu kan selalu bawa nama negara,” katanya.
Lebih Lanjut Susy Susanti mengatakan jika ia selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap waktu.
“Nah itu yang memberikan suatu ketakutan. Nah, di saat itu lah kita merasa kita bukan siapa-siapa, tanpa Tuhan, meskipun kita berusaha,” katanya.
“Tapi semua itu yang menentukan adalah yang di atas,” tambahnya.
Wanita berusia 50 tahun itu mengatakan bahwa Tuhan lah yang memberinya kekuatan.
“Itulah yang memberikan satu kekuatan dan satu kerinduan, bahwa dalam setiap menghadapi pertandingan, itu tidak hanya menghadapi pertandingan, tapi sebelumnya (juga), persiapan,” kata Susi.
“Itu kita merasa bahwa Tuhan itu selalu memberi kekuatan kepada kita, lalu juga kita merasa dekat, pada saat kita bertanding kita tidak merasa sendiri, tapi ada tangan Tuhan,” ujarnya.***