Tradisi ini terinspirasi dari catatan Perjanjian Baru, di mana pengikut Kristus diwajibkan untuk mengakui dosa, dan saling mendoakan satu sama lain.
Yakobus 5:16 “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”.
Baca Juga: Tata Cara Pengakuan Dosa dan Doa Tobat Katolik
Pelaksanaan Pengakuan Dosa
Umat Katolik yang ingin melaksanakan sakramen rekonsiliasi, umumnya telah disiapkan sebuah bilik pengakuan dosa di mana Imam telah menunggu di dalamnya.
Imam dan pengaku dosa akan dipisahkan dengan sebuah sekat, sehingga tidak dapat bertatapan wajah secara langsung.
Di dalam bilik umat akan diarahkan untuk mengakui dosa-dosanya dihadapan Imam, karena Gereja Katolik percaya bahwa Imam adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk mengampuni dosa orang-orang yang bertobat.
Sementara itu dalam pelaksanaan sakramen rekonsiliasi, Imam telah disumpah untuk merahasiakan setiap pengakuan dosa yang disampaikan oleh umat.***