Menilisik Tari Lenggang Nyai Dari Betawi yang Menggambarkan Perjuangan Perempuan

- 15 Maret 2023, 21:08 WIB
TARI Lenggang Nyai sambut pembukaan tirai stupa. Beginilah replika Stupa Borobudur yang dibangun oleh KBRI Kyiv, di Kyiv, Ukraina.*/KBRI UKRAINA
TARI Lenggang Nyai sambut pembukaan tirai stupa. Beginilah replika Stupa Borobudur yang dibangun oleh KBRI Kyiv, di Kyiv, Ukraina.*/KBRI UKRAINA /

 

ZONABANTEN.com – Tari Lenggang Nyai yang berasal dari Betawi adalah salah satu tarian populer yang ada dalam masyarakat Betawi. Pasalnya, Tari Lenggang Nyai masih banyak dipertunjukkan dalam rangkaian acara di Jakarta. Tarian ini sering disajikan sebagai penyambutan tamu penting.

Tarian ini kerap disebut sebagai tari betawi terkadang. Nama ‘Lenggang Nyai’ sebenarnya berasal dari kata “lenggang” yang mempunyai arti “melenggak – lenggok” dan kata “Nyai” yang diambil dari kisah hidup Nyai Dasimah. Diciptakan tahun 1998 oleh seorang seniman asal Yogyakarta bernama Wiwik Widiastuti. Tarian Lenggang Nyai tercipta dari proses perpaduan kebudayaan, seperti budaya Tionghoa, dan sebagainya.

Ciri khas penggunaan suara musik pengiringnya yang riang, gerakan tari yang lemah gemulai, serta perpaduan warna dan aksesoris penarinya dominan warna-warna cerah seperti hijau, merah, dan emas.

Dilansir melalui senibudayabetawi, konon tari ini terinspirasi dari kisah Nyai Dadimah yaitu seorang wanita cantik asli Betawi yang tertekan ketika menjadi istri seorang laki-laki Belanda, Edward William. Beragam aturan-aturan yang ditetapkan oleh suaminya membuat Nyai Dasima tertekan dan memberontak karena tidak tahan dengan peraturan tersebut.

Baca Juga: Tradisi Budaya Betawi Dalam Menyambut Bulan Ramadhan

Perjuangan atas hak-hak perempuan inilah yang menjadi inspirasi terbesar Wiwik. Tampak dalam karakter gerakan Tari Lenggang Nyai yang lebih banyak menggunakan bentuk-bentuk gerakan lincah. Gerakan tersebut mencerminkan karakter perempuan Betawi. Keceriaan dan keluwesan gadis belia Betawi tampak mencolok.

Sebelum populer seperti saat ini ternyata pada tahun 2002, angkatan ini pernah pentas secara massal dalam acara LIGA MANDIRI yang diadakan oleh PSSI di Stadion Gelora Bung Karno. sebanyak 400 penari se-Provinsi DKI Jakarta melenggang dengan meriah. Di tahun yang sama, Tari Lenggang Nyai kembali dibawakan secara massal dalam acara Parade Senja di Istana Negara pada 17 Agustus 2002.

Unsur terpenting yang harus dimiliki oleh semua penjual adalah Wiraga, Wirama, Wirasa dan Wirupa. Dalam tari Lenggang Nyai juga memiliki empat hal tersebut.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Seni Budaya Betawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x