Tantangan tersendiri dari segi geografis adalah bagaimana menyatukan berbagai bahan tambang yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
“Nikel itu ada di Sulawesi yang banyak, ada di Maluku Utara. Tembaga ada di Papua, ada di Sumbawa, ini yang besar-besar. Bauksit itu ada di Kalimantan Barat, dan ada di Kepulauan Riau, di Bintan. Timah ada di Bangka Belitung. Bagaimana mengintegrasikan ini, ada smelter di sini, ada smelter di sana, disatukan menjadi barang yang namanya EV baterai dan yang namanya mobil listrik,” ujarnya menjelaskan.
Ada pula tantangan eksternal, seperti gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia, karena pemerintah menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah.
Pemerintah tidak akan menyerah dan akan tetap konsisten menghentikan ekspor barang tambang lainnya dalam bentuk bahan mentah, meskipun Indonesia kalah dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).***