Mengenal Frans Kaisiepo, Salah Satu Tokoh Papua yang Berjasa dalam Operasi Trikora 19 Desember 1961

- 19 Desember 2022, 18:02 WIB
Profil singkat dan jasa Frans Kaisiepo dalam persatuan Papua dengan Indonesia, serta perannya dalam Operasi Trikora pada 19 Desember 1961
Profil singkat dan jasa Frans Kaisiepo dalam persatuan Papua dengan Indonesia, serta perannya dalam Operasi Trikora pada 19 Desember 1961 /papua.go.id

Ia menolak dengan tegas niat Belanda yang ingin menyatukan Papua dengan Maluku, dan menjadikan Papua bagian dari Negara Indonesia Timur (NIT).

Dengan keras ia mengatakan bahwa wilayah Papua seharusnya dipimpin oleh orang Papua, bukan bangsa lain.

Selain itu, Frans juga orang yang mengusulkan agar nama Papua atau Nederlands Nieuw Guinea diganti dengan nama Irian, yang berasal dari Bahasa Biak, yang berarti ‘cahaya yang mengusir kegelapan’.

Kata Irian kemudian dipolitisasi kelompok nasionalis Indonesia dia Papua sebagai akronim dari ‘Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands'.

Di tahun yang sama, Frans mendirikan Partai Indonesia Merdeka di Biak, dan terus memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di tanah Papua.

Sayangnya, karena perlawanannya itu, ia malah dipenjarakan oleh Belanda dari tahun 1954 hingga 1961.

Setelah menghirup udara bebas dari penjara, pada 1961, Frans terus berjuang dengan mendirikan partai Irian Sebagian Indonesia (ISI) untuk menuntut penyatuan Papua dengan Indonesia. Di tahun yang sama, Presiden Soekarno membentuk Trikora pada 19 Desember 1961.

Baca Juga: Pasukan Inti dalam Operasi TRIKORA, Kostrad, Merayakan Ulang Tahunnya Hari Ini 

Melalui ISI, Frans berhasil membantu pendaratan sukarelawan Indonesia yang diterjunkan ke Mimika.

Hasil utama dari Trikora adalah Perjanjian New York pada 1 Mei 1963, yang memutuskan bahwa wilayah Papua dikembalikan dari Belanda ke Indonesia.

Halaman:

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Kemenkeu Koarmada2.tnial.mil.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x