Demam Babi Afrika Serang Ternak Babi di Palembang

- 13 Juli 2020, 05:30 WIB
ILUSTRASI babi.*
ILUSTRASI babi.* /PIXABAY/

ZONABANTEN.comAfrica Swine Faver atau Demam Babi Afrika kembali serang ternak babi di Palembang. Hasil temuan ini terkuak berdasarkan hasil pemeriksaan salah satu sampel yang dikirim ke Balai Veteriner Lampung.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, drh Jafrizal, seperti dikutip dari Antara,, Sabtu 11 Juli 2020.

Parahnya, daging (sampel) tersebut dijual di pasar.

Baca Juga: James Blake Rilis Lagu Baru, Berikut Lirik lagu Are You Even Real? dan Terjemahannya

"Sudah positif untuk daging (sampel) yang dijual di pasar, kalau di kandang sudah tidak ditemukan lagi," ujar drh Jafrizal.

Menurut Jafrizal, meski mungkin sudah ada yang dikonsumsi oleh warga, daging babi tersebut tetap aman karena jenis penyakit itu hanya menular dari hewan yang sakit ke hewan lainnya, serta belum pernah terbukti menular ke manusia.

Selain menyelediki kematian babi yang baru pertama kali terjadi di kota pempek itu, pihaknya juga menyebut masuknya ratusan babi tersebut ilegal, karena tidak memiliki izin dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Sumsel.

Baca Juga: Gereja Katolik Katedral Jakarta Mulai Selenggarakan Misa Dihadiri Umat

"Harusnya ada izin masuk dari DPKP Sumsel dan surat kesehatan hewan dari daerah asal, sebab babi-babi ini datangnya dari provinsi lain," tambah drh Jafrizal yang juga pejabat otoritas veteriner Kota Palembang.

Atas temuan positif dan ilegal tersebut, Pemkot Palembang akan melakukan pembinaan kepada pedagang dan pemasok agar memperhatikan masalah adminstrasi tekait izin masuk serta surat kesehatan hewan.

"Yang penting diperhatikan adalah dilarang memasukkan hewan dari daerah yang terserang wabah," tambahnya.

Baca Juga: Tiongkok Kembali Dianggap Lakukan Provokasi Dengan Kirim Kapal ke Perairan Vietnam

Pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan ternak, meningkatkan usaha desinfekai dan biosecurity ditempat penampungan dan kandang.

Sebelumnya pada akhir Mei 2020, ratusan babi milik peternak di kawasan Talang Buruk Palembang mati mendadak dengan gejala demam tinggi dan merah pada kulit.

Namun ternyata kasus tersebut sudah terjadi sejak Maret dan total terdapat 878 ekor babi yang mati.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x