Analisis Inarisk, Masyarakat Diimbau Waspada Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

- 13 Juli 2020, 08:20 WIB
Banjir sebagian wilayah di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan,  Sabtu (11/7). (BPBD Kabupaten Tanah Laut)
Banjir sebagian wilayah di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan, Sabtu (11/7). (BPBD Kabupaten Tanah Laut) /

ZONABANTEN.com - Meski telah mamasuki pertengahan bulan Juli, bencana Hidrometeorologi masih harus terus diwaspadai. Terbaru, banjir setinggi air satu meter, melanda sebagian wilayah di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan pada Sabtu. 11 Juli 2020. Banjir ini mengakibatkan 1.348 rumah terendam air.

Dikutip dari situs bnpb.go.id, banjir ini dipicu oleh tingginya curah hujan yang turun sejak pagi hingga Sabtu sore.

Sampai dengan hari Sabtu, pukul 20.00 WITA, berdasarkan pantauan Pusdalops Badan Penanggulanan Bencanda Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut, total keseluruhan terdampak bencana banjir sebanyak 1.535 KK dan 5.112 jiwa yang tersebar di tiga kecamatan.

Baca Juga: 14 ribu Warga Bersepeda di Gajah Mada Hayam Wuruk Jakarta

Adapun kecamatan yang terimbas bencana ini adalah Kecamatan Pelaihari, mencakup wilayah kelurahan Sarang Halang, Karang Taruna, Angsau dan Desa Atu-atu. Kecamatan Bajuin, yang terkena banjir adalah desa Galam serta Kecamatan Batu Ampar, yang terdanpak adalah desa Damit Hulu..

Selain merendam rumah warga, beberapa infrastruktur pun ikut terdampak. Di kecamatan Sarang Halang, ada satu jembatan runtuh akibat derasnya luapan air sungai. Sementara itu dua jalan terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan di Desa Damit Hulu dan Desa Galam.

BPBD Kab. Tanah Laut, TNI/Polri, dan relawan lainnya telah turun ke lapangan membantu evakuasi dan melakukan pendataan warga yang dilanda banjir.

Baca Juga: Update Sebaran Corona Nasional Hari Minggu 12 Juli 2020, Tertinggi Provinsi Jawa Timur 518 Kasus

Melihat analisis dari InaRISK, wilayah Kab. Tanah Laut memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Luas bahaya akibat banjir mencakup 137 ribu hektar di sebelas kecamatan. Sedangkan dari sisi risiko, tiga puluh delapan persen penduduk atau sekitar 123.172 jiwa di sebelas kecamatan tersebut berpotensi terdampak banjir.

Masyarakat diimbau untuk terus waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan banjir bandang. Hujan dengan intesitas tinggi dan berlangsung cukup lama bisa menjadi salah satu indikator dalam menyikapi kesiapsiagaan masyarakat.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x