Saat Sesar Lembang bergerak, seluruh wilayah yang berad di lintasan tersebut akan terkena dampaknya.
Menurut Mudrik, Sesar Lembang belum menunjukkan aktivitas besarnya sejak terakhir kali bergerak 560 tahun yang lalu.
"Itu fakta dari penelitian kami. Jadi, sudah 560 tahun belum pernah terjadi gempa bumi lagi," jelasnya.
Tetapi kabarnya, kita telah memasuki fase akhir dari siklus pergerakan Sesar Lembang yang terjadi mulai dari 170-670 tahun.
"Kalau kami hitung siklus gempa buminya, antara 170 sampai 670 tahun. Jadi, kita sudah berada pada fase-fase itu," jelasnya.
Baca Juga: Ada Kaitannya! Hubungan Gempa Bumi Cianjur dengan Sesar Lembang, Begini Penjelasannya
Meski telah melakukan banyak penelitian, Mudrik tak bisa memastikan secara presisi kapan persisnya patahan tersebut bergerak.
"Itu bisa terjadi 100 tahun yang akan datang, tapi bisa juga terjadi besok, enggak ada yang tahu," sambung Mudrik.
Namun jika bicara mengenai potensi guncangan, gempa berkekuatan 6,5-7 Magnitude tak bisa terhindarkan jika Sesar Lembang melepaskan energinya.
Guncangan gempa tersebut tentunya lebih besar ketimbang gempa Yogyakarta sebesar 6,2 M yang terjadi pada 2006 silam.