ZONABANTEN.com – Ribuan bencana alam terjadi di Indonesia dalam rentang waktu 1 Januari hingga 29 Juni 2020. Bila dirinci lebih detail, terdapat 1.549 kejadian bencana alam. Demikian data yang disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalu situs resmi mereka, Selasa, 30 Juni 2020.
Ada temuan menarik dari kejadian bencana alam di Indonesia tersebut. Dari total kejadian, lebih dari 99 persen merupakan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Jika diurai lebih spesifik lagi, rincian jumlah kejadian bencana pada kurun waktu tersebut yakni banjir 620 kejadian, puting beliung 425, tanah longsor 330, kebakaran hutan dan lahan 139, gelombang pasang atau abrasi 21, gempa bumi 10, erupsi gunung api 3 dan kekeringan 1.
Khusus untuk gempa bumi - di bulan Juni 2020 - dua gempa tercatat sebagai bencana. Ini merupakan sebagian kecil dari ratusan gempa tektonik yang hanya terjadi pada bulan ini saja. BNPB mencatat 10 kejadian bencana gempa bumi yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Baca Juga: Bikin SKCK Sekarang Bisa Online, Berikut Dokumen Yang Harus Disiapkan
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, selama bulan Juni 2020 terdapat 667 gempa tektonik dengan magnitudo dan kedalaman yang bervariasi.
“Jumlah ini meningkat dibandingkan pada bulan sebelumnya, Mei 2020, sebanyak 557 kali,” ucapnya melalui konferensi pers daring, Selasa,30 Juni 2020.
Rahmat mengatakan, gempa signifikan terjadi pada bulan ini sebanyak 16 kali dengan magnitudo lebih dari 5,0. Jumlah ini meningkat pada bulan sebelumnya, sebanyak 13 kali.
Sementara itu, pantauan BMKG selama bulan Juni 2020 ini, gempa merusak sebanyak dua kali, yakni gempa Aceh-Sabang pada 4 Juni 2020 lalu. Kekuatan M4,8 merusak beberapa rumah, sedangkan pada tanggal yang sama di Maluku, gempa M6,8 merusak ratusan rumah.
Baca Juga: Tega Habisi Pacar karena Cemburu di Karawaci, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Gempa M6,8 yang terjadi di Maluku Utara ini dipicu oleh subduksi Lempeng Laut Filipina. Kerusakan ratusan rumah terjadi di Pulau Morotai, Maluku Utara.