“Di Ciletuh ini, terutama yang di lembah bisa ganti ‘warna’ tiga kali dalam setahun,” buka Pak Ayi seorang warga di desa Girimukti. Pria yang rumahnya seputaran Puncak Darma itu (titik tertinggi di Ciletuh) sejurus kemudian menerangkan rincian perubahan warna alam tersebut.
“Musim kemarau, lembah warnanya kuning kecoklatan karena lahan sawah tinggal sisa tanah dan sedikit batang padi, nanti masuk musim penghujan sampai musim tanam sekitar bulan Januari berubah lagi warna jadi lebih kehijauan, dan sampai masuk waktu panen di sekitar Maret nanti warna jadi kuning warna padi,” jelasnya Ayi panjang lebar.
Baca Juga: Momen Langka, Hiu Paus Menampakkan Diri ke Nelayan Ujung Kulon
Pada musim penghujan, barisan air terjun yang jumlahnya tak jurang dari 13 titik itu akan mengalami peningkatan debit air. Lebih apik jika ingin mengabadikan pesonanya.
“Tapi kalau puncak musim hujan airnya akan kecoklatan,” ujar Ayi lagi. Menurutnya lagi, curug-curug akan berair jernih dan termasuk tinggi debitnya akan muncul sekitar bulan Desember.
Nah, kapan Anda akan berkunjung?***