InaRisk Ungkap Data Beberapa Wilayah Berpotensi Banjir dan Longsor di Akhir Juni

- 29 Juni 2020, 15:18 WIB
Akses jalan yang tertimbun longsor di Kecamatan Tempusari sudah dibersihkan dan bisa dilalui kendaraan, namun petugas memberlakukan jalur buka-tutup di jalan tersebut pada Senin 22 Juni 2020.*
Akses jalan yang tertimbun longsor di Kecamatan Tempusari sudah dibersihkan dan bisa dilalui kendaraan, namun petugas memberlakukan jalur buka-tutup di jalan tersebut pada Senin 22 Juni 2020.* //ANTARA/BPBD Lumajang

ZONABANTEN.com - Indonesia punya potensi risiko sedang hingga tinggi terjadi bahaya banjir. Korban jiwa yang terpapar bahaya ini mencapai 100 juta penduduk di seluruh provinsi. Hal ini merupakan hasil analisis dari InaRISK, seperti diungkapkan oleh Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, dari situs bnpb.go.id.

Berdasarkan analisis tersebut, Luas wilayah di Indonesia yang memiliki potensi terdampak banjir hingga hampir 20 juta hektar.

Bencana lainnya, yang mengancam negara kepulauan ini adalah tanah longsor. Bila dikalkulasi lebih detil, wilayah Indonesia memiliki jiwa terpapar hingga 14 juta penduduk dan luas wilayah berisiko mencapai 57 juta hektar di 33 provinsi akibat longsor ini.

Baca Juga: Peringati Harganas, BKKBN Sumsel Gelar Lomba Keluarga SAMARA

Diprediksi, bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor,  masih terjadi jelang akhir Juni 2020. Bahkan, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat kejadian banjir dan longsor di beberapa wilayah nusantara, seperti Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara.

Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, beberapa wilayah masih berpotensi hujan dengan curah hujan menengah hingga tinggi. Beberapa wilayah tersebut teridentifikasi di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Bahkan hingga awal Juli 2020, wilayah tersebut masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas menengah.

Baca Juga: Gubernur WH: PSBB Diperpanjang Sampai 12 Juli 2020 Dengan Catatan Kelonggaran Tertentu

Masyarakat diimbau untuk tetap siap siaga dalam menghadapi ancaman bahaya, khususnya bencana hidrometeorologi. Kesiapsiagaan berbasis masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan jiwa.

Bagimana caranya ?

Hal sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan memetakan wilayah berpotensi banjir dan longsor, serta melihat kondisi tanah di lapangan. Termasuk, curah hujan tinggi dan berdurasi lama dapat berpotensi banjir.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x