Barulah setelah itu, Sultan Hamengkubuwono segera memerintahkan rakyat untuk membabat hutan tadi untuk mendirikan keraton.
Setahun kemudian, Sultan Hamengkubuwono I berkenan memasuki istana baru sebagai peresmiannya.
Dengan demikian, berdirilah Negari Ngayogyakarta Hadiningrat, atau Kota Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwono I menetap di keraton baru, di mana persemiannya terjadi pada 7 Oktober 1756.
Pada perayaan HUT ke-266 Kota Yogyakarta, pemerintah daerah setempat mengusung tema “Sulih, Pulih, Luwih”. Bersamaan dengan temanya, dibuatlah logo dengan makna yang senada.
Baca Juga: HUT Kota Depok ke-23, Rayakan dengan 7 Link Twibbon Kece Berikut
Logo untuk memperingati HUT ke-266 Kota Yogyakarta berupa gunungan dengan lima elemen yang tersusun.
Seperti apa logo HUT ke-266 Kota Yogyakarta dan makna yang terkandung di dalamnya? Simak penjelasannya berikut:
1. Motif Lengkung Emas
Motif ini melambangkan seorang raja atau pemimpin, diambil dari ornament lampu Jogja yang berpasangan dengan motif flora hijau.