Gempa 8,6 SR Guncang Nias Selatan, Buat Kepanikan Besar hingga Telan Ribuan Korban, Peristiwa 28 Maret 2005

- 28 Maret 2022, 10:53 WIB
Salah satu peristiwa 28 Maret 2005 yakni Gempa dengan kekuatan 8,6 SR guncang Nias. /Ilustrasi/Pexels/Wilson Malone
Salah satu peristiwa 28 Maret 2005 yakni Gempa dengan kekuatan 8,6 SR guncang Nias. /Ilustrasi/Pexels/Wilson Malone /

ZONABANTEN.com - 17 tahun lalu tepatnya tanggal 28 Maret 2005, Indonesia kembali diberi kabar duka atas peristiwa gempa yang dikabarkan menewaskan hingga 1.300 jiwa ini.
 
Wilayah Nias Selatan, Sumatera Utara diguncang gempa bumi pukul 23.09 waktu setempat berkekuatan 8,6 sr pada 28 Maret 2005. Korban terbanyak berada di Pulau Nias yakni 915 jiwa.
 
Ratusan bangunan hancur yang menyebabkan pemadaman listrik meluas.
 
Gempa tak menghancurkan rumah dan fasilitas umum, sejumlah klinik kesehatan dan puskesmas luluh lantah dengan tabah.
 
 
Bahkan gempa membuat rumah sakit utama di Gunung Sitoli, ibu kota Nias rusak parah.
 
Akibat rusaknya fasilitas kesehatan, baik dokter dan perawat setempat mengalami kesulitan ditengah lonjakan korban luka yang berdatangan.
 
Selain itu, bencana alam ini semakin membuat kepanikan dan ketakutan masyarakat sebab baru berselang 3 bulan sejak gempa Aceh pada Desember 2004.
 
Gempa bumi Aceh tahun 2004 jadi salah satu bencana gempa paling mematikan. 
 
Berkekuatan 9,1 - 9,3 skala richter, gempa ini memporak-porandakan dan picu tsunami besar yang menelan hingga 230.000 korban.
 
 
Gempa Nias yang berkekuatan 8,6 skala richter sedikit lebih kecil dari gempa tahun sebelumnya ini berlangsung selama dua menit, dan dalam waktu 24 jam, terdapat delapan gempa susulan berkekuatan 5,5 sampai 6,0 skala richter.
 
Hal itu menambah ketakutan masyarakat akan adanya efek dari gempa yakni tsunami 
dan mendorong ribuan orang meninggalkan rumah untuk mencari tempat yang lebih tinggi.
 
Bersyukur, peringatan tsunami berkisar setinggi 3 meter, tidaklah sebesar seperti gempa aceh tiga bulan lalu.
 
Tsunami setinggi 3 meter (9,8 kaki) menyebabkan kerusakan sedang pada fasilitas pelabuhan dan bandara di Simeulue , dan tsunami setinggi 2 meter (6,6 kaki) tercatat di pantai barat Nias. 
 
 
Efek gempa tidak hanya dirasakan di pulau Sumatera, negara Malaysia hingga Thailand yang jaraknya lebih dari 1.000 km pun langsung mengantisipasi bencana ini.
 
Gempa terkuat ketiga sejak 1965 di Indonesia ini membuat di wilayah pesisir Thailand, Malaysia, dan Sri Lanka sigap melakukan evakuasi kepada penduduknya.
 
Negara bagian selatan India juga langsung mengaktifkan siaga tinggi karena semua daerah di negara itu ikut mengalami kerusakan yang signifikan dari tsunami dan gempa Aceh 2004 silam. 
 
Setelah gempa Nias, berselang satu tahun wilayah Yogyakarta, 27 Mei 2006 dan Pangandaran, 17 Juli 2006 ikut dilanda gempa yang sebabkan banyaknya korban jiwa.
 
 
Lantas apa penyebab Indonesia kerap dilanda gempa bumi?
 
Melansir dari gov.uk, Indonesia sering dilanda bencana gempa karena berada di sepanjang jalur seismik bergejolak yang disebut Cincin Api Pasifik. 
 
Itulah yang menjadi alasan mengapa gempa bumi dan letusan gunung berapi tercatat beberapa kali terjadi sehingga dapat memicu potensi ancaman tsunami.
 
Fakta lainnya, Indonesia sendiri adalah rumah bagi lebih dari 139 gunung berapi. Sehingga tak mengherankan jika jutaan masyarakat tinggal di sekitar zona bahaya gunung berapi.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: gov.uk Quartz Relief Web


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x