ZONABANTEN.com – Ketua Komite Musik DKJ Adra Karim menyebutkan bahwa Hari Musik Nasional yang jatuh setiap tanggal 9 Maret, dapat diartikan dari berbagai sudut pandang, tak terkecuali sebagai pengingat dan perayaan seni dan budaya bangsa.
"Pertama, kita bisa melihat musik sebagai pengingat bahwa kita adalah negara yang sangat penuh kebudayaan dan musik adalah bagian dari budaya itu yang tidak bisa terlepas, sudah sangat mendarah daging dan menjadi bagian dari hidup kita," kata Adra kepada ANTARA, dilansir pada Rabu.
Musik, tambah Adra, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi, juga mempunyai fungsi dan akar kebudayaan di Indonesia.
"Misalnya, di beberapa daerah, musik harus ada ketika seseorang lahir, beranjak dewasa, hingga menikah. Dan kehadirannya bukan hanya sekadar untuk menghibur saja. Indonesia memiliki budaya sangat dalam dan lekat akan musik," imbuhnya.
Lebih lanjut, pria yang merupakan seorang komposer jazz menyebutkan HMN dapat menjadi pengingat bahwa musik juga merupakan suatu ilmu pengetahuan yang dapat dikaji dan didalami.
"Banyak orang yang mendedikasikan hidup mereka untuk mendalami (pengetahuan) musik ini. Mereka melakukan eksperimen, hingga terus mengembangkan dan mencari segala kemungkinan lainnya untuk dieksplor," ujar Adra.
"Kadang-kadang perlu diperhatikan lebih lanjut kalau musik bukan hanya sekadar entertainment”.
“Kenyataannya di dunia pendidikan, ini adalah bentuk praktek 'ilmu pengetahuan' yang paling nyata dalam mengasah logika. Terdapat (unsur) matematika, fisika, bahasa, dan kemampuan sosial. Ini bisa diterapkan sejak dini (melalui musik)," paparnya.