Pendidikan dan Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Penting untuk Menekan Kematian

- 5 Februari 2022, 06:50 WIB
Wakil Ketua MPR RI Fraksi NasDem, Lestari Moerdijat. Dok. MPR RI.
Wakil Ketua MPR RI Fraksi NasDem, Lestari Moerdijat. Dok. MPR RI. /

ZONABANTEN.com – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat memperingatkan  pentingnya pendidikan, sosialisasi, dan ajak mengajak masyarakat untuk melaksanakan deteksi dini terhadap kanker.

"Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang paling berbahaya dan mematikan. Hal ini perlu disadari. Pengetahuan tentang upaya memutus sel kanker tumbuh dan menyebar perlu ditingkatkan," ujarnya dalam sebuah webinar di Hari Kanker Sedunia, Jumat.

Menurut Lestari, tantangan saat ini tidak hanya soal tahapan perawatan yang harus dilewati oleh penderita kanker di tengah pandemi COVID-19 tapi juga terkait kampanye untuk membangun kesadaran tentang bahaya kanker, khususnya kanker serviks dan payudara .

Baca Juga: Ini dia! 5 Kompetensi Dasar yang Harus Dimiliki Lembaga Pendidikan Al-Quran
Dimana kedua jenis kanker tersebut dengan angka kasusnya paling tinggi dibandingkan dengan kanker lainnya.

Sehingga, katanya, kampanye edukatif tentang kanker hendaknya menjangkau banyak perempuan muda di Indonesia agar peka terhadap kondisi diri mereka sejak awal mula.

"Peningkatan pemahaman sejak dini adalah langkah yang perlu untuk mengatasi segala jenis ketakutan berhadapan dengan kanker demi memperjuangkan kehidupan," tuturnya.

"Semakin banyak yang dijangkau, semakin tinggi pula tingkat pemahaman yang akan tercipta. Harapan kita, semakin tinggi juga untuk melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV (Human papillomavirus) untuk mencegah kanker serviks," imbuhnya.

Lestari kemudian mengapresiasi seluruh pihak yang telah memulai dan giat melakukan pednidikan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait kanker.

Baca Juga: Perdarahan Berkepanjangan Jadi Keluhan Mayoritas Penderita Kanker Serviks

Lestari juga mengajak pasien dan penyintas kanker untuk saling menguatkan satu sama lain dan memberi kebaruan cara pandang untuk menurunkan angka kematian akibat kanker.

"Harapan kita ke depannya, semua akses termasuk dari deteksi dini, pengobatan, perawatan lanjutan, dibuka dan dijangkau oleh setiap individu. Dengan demikian, kita bisa lebih siap berharap dengan kanker," paparnya.

Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan angka 230 ribu kematian di tahun 2020 lalu.

Tingginya angka kematian ini diakibatkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan deteksi dini.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x