Hasil kegiatan ini belum termasuk panen beberapa buah lain.
"Belum termasuk panen buah lain. Tapi yang pasti untuk ubi saja sampai 200 kilogram," sebutnya.
Lebih lanjut, Muhadi menyatakan tidak perlu menyiapkan dana khusus untuk perawatan tanah karena beberapa bahan baku bercocok tanam justru berasal dari sampah organik yang diolah menjadi pupuk kompos.
Dia menggunakan beberapa sampah botol plastik sebagai pondasi membangun pot dalam ukuran besar.
Baca Juga: Mengenang Tragedi Dyatlov Pass yang Merenggut Nyawa 9 Pendaki Rusia
Hal tersebut dilaksankan Muhadi demi membudidayakan sistem daur ulang sampah sehingga menjadi berdaya guna.
Dengan usaha ini, Muhadi berhasrat lahan yang semula tidak terpakai itu dapat diolah untuk menjadi lahan produktif penghasil sayur dan buah buahan sehingga bisa dinikmati warga sekitar.***