Serda Miskel Rumbiak, Putra Asli Papua yang Tewas Akibat Kontak Senjata KKB di Distrik Aifat Timur

- 21 Januari 2022, 10:45 WIB
Proses evakuasi salah satu anggota TNI yang meninggal dunia akibat serangan atau penembakan yang dilakukan oleh kelompok separatis di Kabupaten Maybrat Papua Barat pada Kamis, 20 Januari 2021
Proses evakuasi salah satu anggota TNI yang meninggal dunia akibat serangan atau penembakan yang dilakukan oleh kelompok separatis di Kabupaten Maybrat Papua Barat pada Kamis, 20 Januari 2021 /ANTARA

ZONABANTEN.com - Terjadi lagi kontak senjata Antara pasukan TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Aifat Timur. Akibatnya satu orang prajurit TNI gugur dan empat lainnya mengalami luka tembak.

Atas insiden yang menewaskan Serda Miskel Rumbiak, Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengutuk keras KKB penyerang lima anggota TNI AD di wilayah Distrik Aifat Timur kabupaten Maybrat Papua Barat, pada hari Kamis, 20 Januari 2022.

Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Kolonel Arm. Hendra Pesireron menyatakan bahwa Panglima beserta keluarga besar Kodam XVIII Kasuari Papua Barat berduka atas wafatnya Sersan Dua Miskel Rumbiak dalam serangan kelompok biadab tersebut.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Tawarkan 10 Juta Dolar AS untuk Semalam Bersama Kim Kardashian

"Kami kehilangan satu putra asli Papua, putra terbaik bangsa Sersan Dua Miskel Rumbiak yang mengabdi untuk tanah dan masyarakatnya, namun diperlakukan tidak manusiawi oleh KKB Maybrat," ujar Kapendam mengutip pernyataan Panglima Kodam Kasuari, Kamis.

Pangdam Kasuari mengatakan bahwa Sersan Dua Miskel Rumbiak bersama empat anggota korban luka-luka, diserang KKB saat sedang melaksanakan tugas pembinaan teritorial untuk kepentingan masyarakat lokal di Distrik Aifat Timur.

"Prajurit Yon Zipur 20/PPA sedang membangun sarana jembatan penyeberangan, satu-satunya akses penghubung antara kampung Fankario dan kampung Kamat di Distrik Aifat Timur kabupaten Maybrat, tapi mereka lalu diserang KKB," ujar Kapendam.

Namun meski ancaman dan penyerangan sangat nyata oleh KKB di Wilayah Maybrat, ditegaskan oleh Panglima Kodam Kasuari hal tersebut tidak menyulutkan semangat perjuangan TNI dalam mempertahankan kedaulatan NKRI di tanah Papua Barat.

Baca Juga: Sadis! Pria Ini Serang Wanita Philadelphia dengan Pipa Logam hingga Tewas

"Selangkah pun kami tak mundur dengan serangan ini, kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan kedaulatan NKRI," tukas Panglima.

Selanjutnya Kapendam menyebutkan bahwa diduga kuat kelompok penyerang lima prajurit Yon Zipur 20/PPA berasal dari kelompok yang sama yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

"Kuat dugaan kami bahwa mereka adalah kelompok KNPB Maybrat yang sudah berstatus DPO pasca-penyerangan pos Koramil persiapan di kampung Kisor September 2021 lalu," ujar Kapendam.

Baca Juga: Dapat Komentar Pedas Usai Tunjukkan Muka Lebam Hingga Mata Merah, Anak Farida Nurhan Optimis Jalani Operasi

Sekilas Kapendam menjelaskan, bahwa prajurit Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang atau disingkat Yon Zipur 20/PPA merupakan Batalyon Zeni organik Kodam XVIII/Kasuari.

"Nama satuan ini diambil dari bahasa daerah setempat, yakni Pawbili: Membangun, Pelle: Bertempur, Alang: Prajurit, yang dimaknai sebagai Prajurit yang siap Bertempur dan Membangun," tutur Kapendam.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x