Legenda Gunung Semeru, Dipindahkan ke Jawa dari India Hingga Jadi Rumah Para Dewa

- 7 Desember 2021, 08:52 WIB
Legenda Gunung Semeru yang dipindahkan ke Jawa dari India hingga menjadi rumah para Dewa. /Dok. BNPB
Legenda Gunung Semeru yang dipindahkan ke Jawa dari India hingga menjadi rumah para Dewa. /Dok. BNPB /

Hingga saat ini, gunung berapi ini masih aktif dan beberapa kali terjadi erupsi, termasuk pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu.

Letusan pertama Gunung Semeru yang terekam diperkirakan pada 8 November 1818, atau sekitar 203 tahun yang lalu.

Sekitar 20 tahun setelah letusan pertama itu, Clignet dan Winny Brigita, ahli geologi asal Belanda, jadi orang Eropa pertama mendaki Gunung Semeru. Mereka menempuh jalur sebelah barat daya melalui Widodaren.

Maars yang berisi danau kawah terbentuk sepanjang garis melalui puncak gunung berapi. Ada empat danau atau ranu, yaitu Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo dan Ranu Darungan.

Di puncak Gunung Semeru terdapat pula kawah aktif yang dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Kawah ini sering mengeluarkan gas beracun yang disebut 'Wedhus Gembel'.

Baca Juga: Sebisa Mungkin Jangan LDR-an, Kenapa? Ini Penjelasannya!

Soe Hok Gie, aktivis dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung Semeru pada 1969 akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru.

Kawah Jonggring Saloko ini mengirimkan aliran lava ke sisi selatan menuju daerah Pronojiwo dan Candipuro di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Daerah itu pula yang terdampak besar dalam erupsi Gunung Semeru kali ini. Awan panas dan lahar dingin jatuh hingga menyebabkan korban jiwa.***

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Pikiran Rakyat wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x