Bank Dunia Sebut Indonesia Perlu Terapkan 4 Kebijakan Agar RI Bangkit Dari krisis

- 17 Juni 2021, 16:15 WIB
Logo World Bank
Logo World Bank /ANTARA FOTO

ZONABANTEN.com - Masa pandemi COVID-19 belum berakhir, dan imbasnya sudah melanda perekonomian diseluruh negara di dunia termasuk Indonesia.

Untuk itu agar negara-negara yang terkena dampak pandemi COVID-10 bisa bangkit lagi dari keterpurukan ekonomi, serta terlepas dari kondisi resesi. Bank Dunia melalui laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) bertajuk Boosting The Recovery merekomendasikan empat kebijakan untuk mendorong pemulihan sehingga Indonesia mampu bangkit dari dampak krisis pandemi COVID-19.

“Kami akan membahas kebijakan-kebijakan yang menjadi prioritas,” kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu, Kahkonen di Jakarta, pada hari Kamis.

Dampak pandemi yang melanda dunia satu tahun terakhir, menurut Kahkonen menyebabkan dunia mengalami resesi mencapai 3 persen termasuk Indonesia meski di level yang lebih kecil.

Baca Juga: Demi Percepat Vaksinasi, Hong Kong Bikin Undian Kondominium, Emas Batangan, dan Tesla

Berdasarkan data dia menuturkan bahwa resesi Indonesia lebih kecil daripada tingkat dunia, tapi jutaan orang kehilangan pekerjaan dan penurunan pendapatan sehingga sekitar 3 juta orang jatuh ke dalam lingkaran kemiskinan.

Sementara itu di sisi lain, dia mengatakan respons kebijakan dari pemerintah Indonesia berhasil menghindari outcome ekonomi dan sosial yang lebih buruk.

Meski demikian, Kahkonen menegaskan pemerintah masih memerlukan kebijakan-kebijakan lain dalam rangka mendorong pemulihan yang lebih cepat, salah satunya melalui empat rekomendasi dari Bank Dunia.

Rekomendasi pertama adalah keteguhan pemerintah dalam memerangi penyebaran COVID-19 karena akan mampu mengakhiri krisis kesehatan sekaligus ekonomi.

Hal itu dapat dilakukan dengan akselerasi vaksinasi, memastikan kapasitas untuk testing dan tracing tercukupi dengan baik, serta upaya untuk membatasi mobilitas masyarakat.

Rekomendasi kedua adalah menjaga kebijakan moneter serta menstimulasi kredit untuk terus bertumbuh dengan cara mengelola proses keuangan eksternal.

“Kemudian beberapa program memberikan dukungan seperti subsidi dan suku bunga ini juga bisa digunakan untuk terus mendorong kredit,” ujarnya.

Baca Juga: Pejuang Perlawanan Sipil Myanmar Sebut Negaranya Seperti Rumah Jagal

Rekomendasi ketiga adalah memberikan dukungan fiskal dalam jangka pendek dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal di jangka menengah.

Dia menjelaskan strategi fiskal jangka menengah akan memberikan ruang fiskal dan meningkatkan rasa percaya para investor.

“Kita juga perlu terus mendukung rumah tangga miskin dan rentan serta firma-firma kecil sehingga pemulihan bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.

Terakhir adalah Rekomendasi peningkatan penciptaan lapangan kerja produktif baik bagi perempuan maupun laki laki.

“Pandemi memberikan tantangan lapangan pekerjaan bagi Indonesia namun di masa krisis kita punya peluang untuk mereformasi dan menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x