Misalnya kelas OSA-I dan OSA-II yang masing masing memiliki 35 dan 37 knot sebagai kecepatan penuhnya.
La Combattante III memiliki kecepatan penuh pada 36,5 knot, namun kecepatan jelajahnya hanya pada 15 knot.
Contoh lain adalah Saar 4 memiliki kecepatan penuh secepat 30 knot. Walaupun kecepatan jelajahnya hanya 19 knot.
Contoh dari dalam negeri misalnya Kelas Clurit, KCR Indonesia dengan panjang 44 meter, memiliki kecepatan maksimum 30 knot.
Baca Juga: Asyik! Gagal Cair BLT Subsidi Gaji 2021 Malah Dapat Bantuan Rp3,5 Juta, Dapatkan Insentifnya!
Kecepatan maksimum ini akan diperlukan para Missile Boat dalam melakukan hit and run. Kapal kecil ini tentu harus dapat menjauh, secepat mungkin, setelah menyerang apabila target mereka tidak tenggelam.
Namun, jika dilihat, kelebihan dari KCR 60 Meter ini terlihat pada jarak dan kecepatan jelajah yang lebih jauh dan cepat.
Belum ada tanggapan resmi mengenai kekurangan dari KCR 60 Meter ini, namun, kemungkinan pembatasan kecepatan itu agar kapal ini dapat digunakan juga sebagai kapal patroli mengingat lautan Indonesia yang luas.***