Mengenal Frans Kaisiepo, Salah Satu Tokoh Papua yang Berjasa dalam Operasi Trikora 19 Desember 1961

19 Desember 2022, 18:02 WIB
Profil singkat dan jasa Frans Kaisiepo dalam persatuan Papua dengan Indonesia, serta perannya dalam Operasi Trikora pada 19 Desember 1961 /papua.go.id

ZONABANTEN.com – Mengenal Frans Kaisiepo, salah satu tokoh Papua yang berjasa dalam Operasi Trikora 19 Desember 1961.

Hari ini, tepatnya tanggal 19 Desember 2022, Indonesia tengah memperingati Hari Operasi Tiga Komando Rakyat atau Trikora.

Operasi Trikora adalah operasi perjuangan untuk merebut kembali Irian Barat dari Belanda (Trikora) dan mempertahankan Indonesia dari pembentukan Federasi Malaysia oleh Inggris (Dwikora).

Dalam Operasi Trikora, ada satu nama pahlawan asal Papua yang sudah banyak kita tahu, yaitu Frans Kaisiepo. Pria kelahiran Wardo, Biak, 10 Oktober 1921 itu merupakan sosok berjasa dalam menyatukan Papua dengan Indonesia.

Di Papua, Frans merupakan Gubernur Provinsi Papua keempat, sekaligus pahlawan dalam melawan kependudukan Belanda di Papua.

Bahkan, perjuangannya telah dimulai sejak 31 Agustus 1945, ketika Papua masih dijajah Belanda.

Frans menjadi salah seorang yang menegakkan eksistensi Indonesia dan orang pertama yang mengibarkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua.

Pada Juli 1946, Frans diutus oleh Nederlands Nieuw Guinea dan satu-satunya orang asli Papua di Konferensi Malino di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Papua Barat Daya Resmi Jadi Provinsi Ke-38 di Indonesia, Muhammad Musaad Dilantik Sebagai Pj Gubernur 

Ia menolak dengan tegas niat Belanda yang ingin menyatukan Papua dengan Maluku, dan menjadikan Papua bagian dari Negara Indonesia Timur (NIT).

Dengan keras ia mengatakan bahwa wilayah Papua seharusnya dipimpin oleh orang Papua, bukan bangsa lain.

Selain itu, Frans juga orang yang mengusulkan agar nama Papua atau Nederlands Nieuw Guinea diganti dengan nama Irian, yang berasal dari Bahasa Biak, yang berarti ‘cahaya yang mengusir kegelapan’.

Kata Irian kemudian dipolitisasi kelompok nasionalis Indonesia dia Papua sebagai akronim dari ‘Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands'.

Di tahun yang sama, Frans mendirikan Partai Indonesia Merdeka di Biak, dan terus memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di tanah Papua.

Sayangnya, karena perlawanannya itu, ia malah dipenjarakan oleh Belanda dari tahun 1954 hingga 1961.

Setelah menghirup udara bebas dari penjara, pada 1961, Frans terus berjuang dengan mendirikan partai Irian Sebagian Indonesia (ISI) untuk menuntut penyatuan Papua dengan Indonesia. Di tahun yang sama, Presiden Soekarno membentuk Trikora pada 19 Desember 1961.

Baca Juga: Pasukan Inti dalam Operasi TRIKORA, Kostrad, Merayakan Ulang Tahunnya Hari Ini 

Melalui ISI, Frans berhasil membantu pendaratan sukarelawan Indonesia yang diterjunkan ke Mimika.

Hasil utama dari Trikora adalah Perjanjian New York pada 1 Mei 1963, yang memutuskan bahwa wilayah Papua dikembalikan dari Belanda ke Indonesia.

Dengan begitu, pemerintah Indonesia menggunakan nama warisan dari Frans Kaisiepo, yaitu Irian Barat, yang pada tahun 1969 diganti menjadi Irian Jaya, dan kembali diubah menjadi Papua pada 2001.

Frans terpilih menjadi anggota parlemen untuk Papua pada pemilihan MPR pada 1973, dan diangkat menjadi Dewan Pertimbangan Agung pada 1977 sebagai wakil untuk urusan Papua.

Frans Kaisiepo meninggal dunia pada 10 April 1979, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Biak.

Atas jasa-jasanya, Frans Kaisiepo dianugerahi penghargaan Bintang Maha Putra Adi Pradana Kelas Dua. Namanya juga diabadikan menjadi salah satu kapal perang TNI AL, KRI Frans Kaisiepo dengan nomor seri 368.

Tak hanya itu, bandar udara internasional di Pulau Biak, Papua, juga menggunakan nama Frans Kaisiepo untuk menghormatinya.

Frans Kaisiepo ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, berdasarkan Keputusan Presiden No. 077/TK/1993. Potret dirinya juga dipajang di lembaran uang rupiah emisi 2016 bernilai Rp10 ribu.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Kemenkeu Koarmada2.tnial.mil.id

Tags

Terkini

Terpopuler