Cek 6 Fakta Terbaru Terkait Kematian Empat Anggota Keluarga di Kalideres, Jakarta Barat

10 Desember 2022, 14:20 WIB
Konferensi Pers Terkait Fakta Baru Kasus Kalideres / PMJNews /

ZONABANTEN.com - Polda Metro Jaya melakukan konferensi pers pada Jum’at, 9 Desember 2022 untuk mengungkapkan kasus kematian 4 anggota keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Empat anggota keluarga yang ditemukan meninggal yaitu Rudyanto Gunawan (L, 71), Renny Margaretha Gunawan (P, 66), Dian Febbyana Apsari Dewi (P, 42), dan Budyanto Gunawan (L, 68 tahun).

Keempat anggota keluarga tersebut ditemukan meninggal di rumahnya—Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat—pada Kamis, 10 November 2022.

Baca Juga: Cara Nonton Gratis Video Premium di Aplikasi Vidio.com 2022 Pakai Kode Voucher Ini

Berikut 6 fakta terbaru terkait kasus kematian keluarga di Kalideres, Jakarta Barat tersebut:

Kematian Wajar

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebutkan bahwa kasus kematian keluarga di Kalideres tersebut adalah kematian wajar, tetapi dalam kondisi yang tidak wajar.

“Kematian wajar namun dalam kondisi tidak wajar,” ujar Hengki dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya pada Jum’at, 9 Desember 2022 dikutip dari PMJ News.

Selain itu, Hengki mengimbau masyarakat untuk segera menghubungi pihak kepolisian jika menemukan kasus yang serupa.

“Jadi tentunya kalau sudah ketemu seperti (kasus keluarga kalideres), biarkan, hubungi kepolisian dan nanti polisi yang olah TKP,” ucap Hengki.

Baca Juga: One Piece: CP0 Bergerak di Pulau Egghead

Tidak Ditemukan Adanya Kerusakan TKP

Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polr Kombes Pol Wahyu Marsudi mengatakan bahwa tidak ditemukan adanya kerusakan pada hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Dari laboratorium forensik menyimpulkan bahwa hasil TKP tidak ditemukan ada kerusakan, baik akses keluar maupun masuk rumah tersebut,” ujar Wahyu dikutip dari PMJ News.

Tidak Ditemukan Adanya DNA Lain

Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polr Kombes Pol Wahyu Marsudi menyebutkan bahwa tidak ditemukan adanya DNA selain empat anggota keluarga yang ada di TKP.

“Kemudian yang kedua hasil pemeriksaan laboratorium forensik terkait DNA, tidak ditemukan adanya dna selain keempat korban yang ada di TKP tersebut,” tutur Wahyu.

“Nah ini klop dengan hasil tidak adanya kerusakan di TKP,” ujar Wahyu menandaskan.

Meninggal Karena Penyakit

Dokter forensik Asri M. Pralebda mengatakan bahwa kematian Budyanto disebabkan oleh serangan jantung yang baru atau akut.

“Kematian yang pasti dari Pak Budyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut,” ujar Asri dikutip dari PMJ News.

Selain itu, Asri menyampaikan bahwa Rudiyanto meninggal karena pendarahan saluran cerna, Renny karena kelainan payudara, dan Dian karena gangguan pernafasan.

Baca Juga: Link Streaming Persib vs Persebaya di Liga 1, Prediksi Skor, Kemungkinan Susunan Pemain dan Head to Head

Kabid Puslabfor Kombes Pol Wahyu Marsudi juga mengatakan bahwa di organ hepar milik Renny Margaretha Gunawan ditemukan adanya kandungan tamoxifen.

Tamoxifen umumnya ditemui pada kandungan obat yang digunakan untuk penderita kandungan payudara.

“Kita menemukan dari organ hepar milik ibu, kita temukan adanya tamoxifen,” ujar Wahyu.

Bukan Penganut Sekte Maupun Apokaliptik

Ahli sosiologi agama, Jamhari membantah adanya dugaan keempat korban tersebut menjadi pengikut sekte tertentu yang akhirnya mengakibatkan mereka meninggal.

Jamhari juga menjelaskan bahwa ritual yang dilakukan oleh keluarga tersebut bukan merupakan hal yang aneh sebab orang-orang di luar sekte juga bisa melakukan ritual yang korban lakukan.

“Mereka bukan penganut sekte apalagi apokaliptik. Mereka orang normal yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lain-lain,” ujar Jamhari dikutip dari PMJ News.

Berdasarkan fakta yang ditemukan saat penyelidikan, Jamhari menyebutkan bahwa keluarga tersebut memang dikenal tertutup dan mengisolasi diri.

Baca Juga: Ada BTS dan SEVENTEEN, Ini 30 Boy Group K-Pop Bereputasi Terbaik Bulan Desember 2022

“Ini ternyata bukan hal yang baru. Karena setelah dirunut, mereka memang cenderung tertutup dan mengisolasi diri. Ditambah lagi situasi pandemi,” tutur Jamhari.

Terkait penemuan buku-buku agama, Jamhari menyatakan bahwa hal itu merupakan hal biasa karena bisa ditemukan dan dibeli di tempat umum.

“Saya kira ini bukan menunjukkan bahwa mereka sedang mengkaji suatu pemahaman sekte atau keagamaan tertentu,” kata Jamhari.

Jamhari juga menjelaskan bahwa temuan berupa tulisan ayat Al-Quran disertai minuman jeruk nipis merupakan ramuan obat biasa yang disertai doa-doa untuk penyembuhan keluarga.

“Misalnya, ada satu ayat Al-quran yang diambil dari surat Yusuf yang biasanya dipakai untuk memperlancar jodoh, supaya mendapatkan kharisma aura supaya melancarkan jodoh,” ucap Jamhari menambahkan.

Tidak Ditemukan Adanya Tindak Pidana

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyatakan penyelidikan kasus kematian keluarga di Kalideres, Jakarta Barat akan dihentikan karena tidak ditemukan adanya unsur pidana.

“Kasus ini ke depan akan kami hentikan penyelidikannya,” ujar Hengki dikutip dari PMJ News.

“Tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang di TKP tersebut,” ucap Hengki menandaskan.

Demikian, 6 fakta terbaru terkait kasus kematian empat anggota keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler