Terjadi Gempa Jepara 7 Juli 2020, Kabid Mitigasi Gempa BMKG : Lempeng Indo Australia Putus

7 Juli 2020, 08:15 WIB
Gempa mengguncang Jepara. //Twitter/@infoBMKG

ZONABANTEN.com - Gempa terjadi kembali kali ini berpusat di wilayah Jepara, Jawa Tengah.

Dikabarkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, Selasa 7 Juli 2020, gempa terjadi sekitar pukul 05.54 WIB dari kedalaman 578 kilometer,  berpusat pada perairan Samudera Hindia, dengan jarak 53 kilometer dari arah barat laut Jepara.

Melansir dari akun twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) @infoBMKG, gempa yang memiliki kekuatan megnitude sebesar 6,1 dengan pusat gempa terletak pada koordinat 6,12 LS – 110,55 BT, tak menyebabkan tsunami.

Meskipun begitu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.

Tak hanya di Jepara, beberapa pengguna twitter mengaku guncangan terasa hingga ke Sukabumi dan Bali. 

Baca Juga: Daftar Acara TV Indosiar Hari Ini Selasa 7 Juli 2020, Shopee 7.7 Pesta Diskon Supermarket

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Dr. Daryono, S.Si., M.Si melalui unggahan di Twitter miliknya mengungkapkan asal muasal gempa yang terjadi Jepara pagi ini. 

Daryono mengungkapkan jika gempa yang terjadi di Jepara, berasal dari lempengan Indo-Australia yang berada di bawah Laut Jawa.

Lempengan Indo-Australia itu sudah menggantung, namun kemudian putus karena tarikan gravitasi.

"Deep focus earthquake. Slab lempeng Indo-Australia yg menukik di bawah laut jawa sudah menggantung kemudian putus karena tarikan gaya gravitasi," ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @DaryonoBMKG yang diunggah pada 7 Juli 2020. 

Artikel ini telah dilansir sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com dengan judul Gempa Jepara 7 Juli 2020, KBMG Sebut Lempeng Indo Australia Putus dan Hiposenter Dalam Sekali

Baca Juga: Update Corona Senin 6 Juli 2020 DKI Jakarta, 493 Pasien Dirawat, 3.340 Jalani Isolasi Mandiri

Daryono kembali mengungkapkan karena pusat gempa di bawah permukaan bumi itu hanya terjadi dalam sekali maka getaran dari guncangan dirasakan oleh wilayah yang sangat luas. 

"Karena hiposenter gempa laut jawa ini dalam sekali maka spektrum guncangannya dirasakan dalam wilayah yang sangat luas," tambahnya.

Mendengar penjelasan dari Dr. Daryono banyak netizen yang mempertanyakan akan adanya gempa susulan atau tidak.

Baca Juga: Daftar Harga Emas di Pegadaian Selasa 7 Juli 2020, Antam, Antam Retro, UBS Hari Ini Naik

"Apakah ada prediksi susulan yg lbh besar pak?," ujar akun Twitter @afidhmn.

Banyak pula yang meminta Daryono kembali menjelasakan permasalahan tersebut dengan lebh detail agar dapat dipahami.

"Penjelasan detilnya ditunggu pak , terimakasih," tutur akun Twitter @inivina.

 Beberapa diantara lainnya juga meminta penjelasan dan kemungkinan-kemungkinan lainnya akibat terputusnya lempengan Indonesian Australia di kedalaman Laut Jawa.

Hingga berita ini diturunkan, Dr. Daryono belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai permasalahan lempengan dan ada atau tidaknya gempa susulan.*** (Rahmi Nurfajriani)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler