UPDATE Gangguan Fungsi Hati Ringan Diperbolehkan Mengikuti Vaksinasi COVID-19

30 September 2021, 09:02 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 Sinovac /Pixabay.com/Pete Linforth

ZONABANTEN.com - Hingga saat ini Pemerintah masih gencar mempercepat program vaksinasi Covid-19 di Indonesia guna mengakhiri masa pandemi. Namun, ada sejumlah persyaratan yang harus diikuti sebelum mengikuti proses vaksinasi.

Sebelumnya, vaksin Covid-19 tidak bisa disuntikkan kepada masyarakat yang mengidap penyakit kronik akut atau belum terkendali seperti paru obstruktif kronis dan asma, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan penyakit hati atau liver.

Kemudian persyaratan vaksinasi Covid-19 pun sempat mengalami beberapa kali perubahan dikarenakan pada kondisi-kondisi tertentu salah satunya dengan orang yang mengidap penyakit fungsi hati.

Baca Juga: Saat-saat Terakhir Ade Irma Suryani, Putri Jenderal Abdul Haris Nasution Menjadi Korban Keganasan G30S PKI

Namun Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dr. Irsan Hasan, Sp.PD-KGEH mengatakan, sekarang ini orang yang mengalami gangguan fungsi hati ringan sudah diperbolehkan mendapatkan vaksin Covid-19.

Pernyataan tersebut dilansir dari Antara, dalam keterangnnya dr. Irsan Hasan saat mengisi acara webinar kesehatan, dr. Irsan Hasan menyampaikan, "Secara umum boleh, kena hepatitis C atau hepatitis B boleh (divaksinasi)," kata Irsan dalam webinar kesehatan.

Namun, ini tidak berlaku bila seseorang mengalami gagal hati yang membuat kulit dan mata menjadi kuning atau penumpukan cairan di dalam perut. Jika gangguan hati yang terjadi parah, dia mengatakan vaksinasi Covid-19 harus ditunda.

Baca Juga: Bayern Munchen VS Dynamo Kyiv, Robert Lewandowski Cetak Brace, Bayern Pesta Gol

Kementerian Kesehatan RI mengintensifkan upaya pencegahan secara dini penularan hepatitis atau peradangan pada hati (lever) yang saat ini diperkirakan angka kasusnya sekitar 18 juta jiwa.

Sementara itu, sebanyak 2,5 juta orang di antaranya adalah penderita Hepatitis C. Eliminasi Hepatitis pada ibu ke anak ditargetkan tercapai pada 2022. Sedangkan eliminasi Hepatitis B dan C ditargetkan tercapai pada 2030.

Hepatitis B dan C adalah salah satu faktor risiko karsinoma sel hati, 90 persen dari kasus kanker hati primer. Di Indonesia, insiden karsinoma sel hati terjadi pada 13,4 per 100.000 penduduk. Karsinoma sel hati yang berkaitan dengan infeksi hepatitis B sebanyak 60 persen, sementara yang berkaitan dengan infeksi C sebanyak 20 persen.

Baca Juga: Ronald Koeman Terancam Dipecat, Xavi dan Roberto Martinez Masuk dalam List Pengganti

Lebih dari itu, pemerintah menargetkan total 208.265.720 penduduk Indonesia akan menerima dua kali dosis vaksin Covid-19 untuk mendapatkan kekebalan kelompok dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jumlah penerima vaksin pada tanggal 29 September telah mencapai 90.361.002 untuk jumlah penerima dosis pertama dan sebanyak 50.588.220 untuk jumlah penerima vaksin kedua.

Total sasaran untuk kelompok tenaga kesehatan mencapai 1.468.764 orang kemudian data terbaru hingga saat ini vaksin yang dikhususkan untuk tenaga kesehatan, sudah bertambah menjadi 920.492 orang.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler