Niat Puasa Rajab: Hukum, Keutamaan, dan Cara Pelaksanaannya yang Wajib Diketahui Umat Muslim

- 12 Januari 2024, 23:21 WIB
Keutamaan Puasa pada Sembilan Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah: Dilengkapi Bacaan Niatnya
Keutamaan Puasa pada Sembilan Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah: Dilengkapi Bacaan Niatnya /pexels.com
ZONABANTEN.com - Bulan Rajab, sebagai bulan ke tujuh dalam kalender Hijriyah, memiliki makna khusus bagi umat Islam. Di momen ini kita disunnahkan untuk mengerjakan berbagai ibadah salah satunya yakni puasa.
 
Pada tahun 1445 Hijriah, umat Muslim akan memasuki bulan Rajab pada Sabtu, 13 Januari 2024. Meskipun puasa Rajab dapat dilakukan kapan saja selama bulan tersebut, disarankan untuk tidak menjalankannya sepanjang bulan penuh karena dapat menjadi makruh.
 
Puasa Rajab adalah tradisi puasa yang dilakukan oleh sebagian umat Islam pada bulan Rajab dalam penanggalan Hijriyah. 
 
Meskipun puasa ini tidak diwajibkan secara eksplisit oleh agama Islam, beberapa kelompok meyakini bahwa melakukan puasa Rajab memiliki keutamaan dan nilai spiritual tertentu.
 
Arti Puasa Rajab
Puasa Rajab dianggap sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan jiwa. Dalam praktiknya, umat Islam yang melaksanakan puasa ini berfokus pada aspek kebersihan spiritual dan perbaikan karakter. 
 
Mereka berusaha meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan kesadaran akan nilai-nilai moral.
 
Niat Puasa Rajab
:
Niat puasa Rajab dibaca pada malam hari dengan kalimat:
 
 
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
 
Artinya:
 
"Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta'âlâ."
 
Jika terlupa pada malam hari, niat ini dapat dibaca pada siang hari dengan kalimat:
 
 
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
 
Artinya:
 
"Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta'âlâ."
 
 
Hukum Puasa Rajab
Hukum puasa Rajab masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Sebagian berpendapat bahwa puasa ini dianjurkan, sedangkan yang lain menganggapnya sebagai bid'ah atau inovasi dalam agama. 
 
Oleh karena itu, umat Islam perlu memahami bahwa pelaksanaan puasa Rajab bersifat sunnah mu'akkadah (sunnah yang ditekankan), bukan wajib.
 
Keutamaan Puasa Rajab
Meskipun tidak ada hadis yang secara eksplisit menyebutkan puasa Rajab, ada beberapa hadis yang menyatakan keutamaan bulan ini secara umum. 
 
Beberapa umat Islam percaya bahwa puasa Rajab dapat menghapuskan dosa-dosa, mendekatkan diri kepada Allah, dan membuka pintu rezeki.
 
Imam al-Ghazali mengutip dua hadits yang menjelaskan keutamaan puasa Rajab. 
 
Pertama, satu hari berpuasa pada bulan haram lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. 
 
Kedua, setiap satu hari puasa pada bulan Rajab mendapat pahala setara dengan ibadah selama 900 tahun.
 
Pelaksanaan Puasa Rajab:
Puasa Rajab dapat dilakukan dengan menjalankan puasa sepanjang bulan atau dengan mengkhususkan beberapa hari tertentu, seperti awal, pertengahan, atau akhir bulan. Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur'an.
 
Meskipun hukumnya masih menjadi perdebatan, pelaksanaannya sebaiknya didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam dan dijalankan dengan niat tulus untuk mendapatkan ridha Allah.
 
Puasa Rajab adalah praktik keagamaan yang dapat membantu umat Islam meningkatkan spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x