Bulan Rajab 2024 di Mulai Kapan? Berikut Jadwal Serta Keistimewaannya yang Wajib Diketahui Umat Muslim

- 12 Januari 2024, 18:08 WIB
Bulan Rajab 2024 dimulai pada hari Sabtu, 13 Januari.
Bulan Rajab 2024 dimulai pada hari Sabtu, 13 Januari. /Instagram/@nurulikhlassepande/

ZONABANTEN.com - Bulan Rajab, sebagai bulan ke-7 dalam kalender qamariyah, membawa kemuliaan dan tradisi istimewa dalam agama Islam.

Rasulullah secara khusus menyoroti keistimewaan Rajab mudhar, yang berada di antara bulan Jumadil Akhir dan Sya'ban. Namun, apakah ini berkaitan dengan perubahan penanggalan pada masa Rasul?

Dalam QS. at-Taubat: 36, terungkap bahwa sebelum Islam, masyarakat Arab menghitung setahun dalam siklus 13 bulanan. Rasulullah menegaskan Rajab mudhar, antara Jumadil Akhir dan Sya'ban, yang mungkin memiliki kaitan dengan transisi penanggalan pada masa itu.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Spesial Pemilu 2024: Pemimpin Idaman dalam Islam

Bulan Rajab dipahami sebagai bulan mulia oleh umat Islam. Ulama menyebutkan Rajab rabi'ah (antara Sya'ban dan Syawwal) yang kini menjadi bulan Ramadhan, menunjukkan perubahan kemuliaannya seiring waktu.

Meskipun pendapat ulama beragam, banyak yang menganjurkan amalan pada bulan ini. Diantaranya, mengerjakan salat sunnah, berpuasa sunnah sebulan penuh, dan memperbanyak istighfar Rajab serta shalawat.

Ulama mazhab Hanbali menyatakan ketidakadaan dalil khusus untuk ritual di bulan Rajab.

Sementara ulama lain percaya pada rahasia kemuliaan bulan ini, mengamalkan dalil-dalil umum anjuran berpuasa di bulan-bulan haram.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat, 5 Januari 2024: Tantangan Masa Depan Umat

Bulan Rajab Berdasarkan Penanggalan Qomariyah

Umat Muslim memasuki bulan Rajab 1445 H/2024, sebuah periode istimewa yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Malam 1 Rajab, yang jatuh pada Jumat 12 Januari 2024 menjadi awal bulan penuh keberkahan ini.

Sementara itu, awal bulan Rajab sendiri akan jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024 eso hari

Bulan Rajab, berasal dari kata "at-tarjib," yang berarti 'memuliakan', adalah bulan ketujuh dalam kalender Islam. Allah menetapkan empat bulan haram, termasuk Rajab, di mana umat Muslim dianjurkan untuk melakukan amalan baik dan menjauhi perbuatan haram, termasuk perang.

Ibnu Abbas RA menjelaskan keagungan bulan haram ini, di mana dosa besar dianggap sangat berat. Kesucian bulan haram juga ditegaskan dalam Al-Qur'an surah At Taubah ayat 36.

Sejumlah amalan dianjurkan selama Rajab, mulai dari doa memasuki bulan, salat Rajab, hingga puasa sunah. Malam 1 Rajab dianggap waktu mustajab untuk berdoa.

Pergantian tanggal dalam kalender Hijriah terjadi saat terbenamnya matahari, memungkinkan umat Muslim memulai melaksanakan amalan Rajab sejak malam ini.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat, 15 Desember 2023: Belajar Mengenal Diri, sebab Itu adalah Kunci untuk Mengenal Allah SWT

Keistimewaan Bulan Rajab

Bulan Rajab, yang menduduki posisi ketujuh dalam kalender Islam, menghiasi hidup umat Muslim dengan kemuliaan dan berkah.

Keistimewaan bulan ini tidak hanya terletak pada posisinya dalam penanggalan Islam, tetapi juga pada nilai-nilai spiritual yang melekat, memberikan umat Muslim kesempatan berlimpah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bulan Rajab memiliki akar sejarah yang dalam, terungkap dalam QS. at-Taubat: 36, di mana perubahan penanggalan dari siklus 13 bulanan ke kalender Islam ditetapkan.

Rasulullah menggarisbawahi kemuliaan Rajab mudhar, menandai perubahan signifikan dalam penanggalan dan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merenungkan penciptaan Allah.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Menjaga Kerukunan Dalam Masyarakat

Amalan dan Doa yang Dianjurkan

Ulama menyatakan bahwa bulan Rajab adalah waktu yang sangat proporsional untuk meningkatkan amalan ibadah.

Doa-doa khusus dan salat-salat sunnah dianjurkan, memungkinkan umat Muslim untuk memperkuat ikatan spiritual mereka. Dalam malam 1 Rajab, umat Muslim dianjurkan untuk merenung, berdoa, dan memohon ampunan.

Meski tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunahan puasa Rajab, banyak ulama mengizinkan dan menganjurkan umat Muslim untuk berpuasa sunnah selama bulan ini.

Peningkatan ibadah, seperti salat malam dan bersedekah, juga dilihat sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah selama bulan ini.

Bulan Rajab bukan hanya sekadar perhitungan waktu, tetapi sebuah periode di mana umat Muslim diundang untuk mendalami spiritualitas mereka dan mendekatkan diri kepada Allah.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah