Naskah Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dalam Masyarakat

- 30 November 2023, 18:46 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat
Ilustrasi khutbah Jumat /Freepik

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً. الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ

Artinya, “Dari Abu Hurairah, dia berkata, ‘Rasulullah saw bersabda, ‘Kamu sekalian, satu sama lain janganlah saling mendengki, saling menipu, saling membenci, saling menjauhi, dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, maka tidak boleh menzaliminya, menelantarkannya, mendustainya dan menghinakannya.’” (HR Muslim).

Hadits ini menegaskan bahwa sebagai sesama Muslim kita dituntut untuk saling menjaga perasaan sama lain. Tidak iri jika ada saudaranya memperoleh nikmat, tidak mudah terprovokasi satu sama lain, tidak merendahkan saudara Muslim yang memiliki keterbatasan, dan sebagainya.

Ma’asyiral muslimin.

Upaya untuk menjaga persatuan berikutnya adalah menjalin kepekaan sosial. Hal ini bisa dilakukan dengan saling memahami satu sama lain. Contoh-contoh yang bisa kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari seperti menjenguk saudara Muslim yang sakit, meminjaminya ketika sedang butuh, berbagi makanan jika kita memiliki makanan berlebih, dan sebagainya. Rasulullah sendiri mengibaratkan antara satu Muslim dengan Muslim yang lainnya bagaikan anggota badan dalam satu tubuh. Beliau bersabda,

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

Artinya, “Perumpamaan kaum mukminin dalam saling mencintai, saling menyayangi dan bahu membahu, bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Muslim).

Upaya yang bisa kita lakukan selanjutnya adalah saling memaafkan. Sebagai manusia biasa, tentu kita tidak luput dari salah dan dosa, sebab itu kita dianjurkan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Dengan membiasakan diri untuk memaafkan orang lain, semua orang pun akan merasa nyaman dengan keberadaan kita. Rasulullah saw bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمَينِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أنْ يَفْتَرِقَا

Artinya “Setiap dua orang Muslim bertemu dan berjabat tangan, niscaya dosa keduanya diampuni sebelum mereka berpisah.” (HR Abu Dawud).

Halaman:

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x