Selain Mencari Malam Lailatul Qadar, Ini 10 Tujuan I’tikaf Lainnya

- 15 April 2023, 12:41 WIB
10 tujuan I'tikaf, salah satunya mencari malam Lailatul Qadar
10 tujuan I'tikaf, salah satunya mencari malam Lailatul Qadar /Joko_Narimo/Pixabay

ZONABANTEN.com - Puasa Ramadhan merupakan puasa yang paling ditunggu oleh umat Muslim, karena selama sebulan penuh, umat muslim akan menjalankan puasa. Pada bulan Ramadhan juga tentunya banyak sekali yang dapat diperoleh. Pahala yang didapat, juga akan ditingkatkan pada bulan ini, serta banyak manfaat lainnya yang dapat diperoleh. Dalam bulan puasa Ramadhan, ada satu malam yang sangat memiliki keutamaan luar biasa, yaitu malam Lailatul Qadar.

Malam ini merupakan yang paling istimewa karena menandai salah satu peristiwa paling agung dalam sejarah, yaitu turunnya wahyu pertama Al-Qur'an.

Bahkan jika kita beribadah kepada Allah SWT selama seribu tahun, tidak akan cukup untuk menghargai dan berterima kasih kepada-Nya atas nikmat ini.

Beribadah kepada Allah SWT dalam satu malam ini tidak hanya setara dengan seribu bulan (lebih dari 83 tahun), tetapi bahkan lebih baik dari itu.

Allah SWT memberi kita Lailatul Qadar, bukan hanya sekali seumur hidup kita, tetapi setiap tahun sekali sepanjang waktu kita di bumi ini.

Bumi akan penuh dengan kebaikan dan berkah pada malam ini, karena ada banyak sekali malaikat yang memenuhi seluruh bumi.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan,” (Bukhari).

Jika malam Lailatul Qadar tidak dapat ditentukan tanggalnya, maka hikmah yang bisa diperoleh adalah bahwa kita harus berusaha keras untuk mencarinya dan beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh hati di banyak malam, daripada membatasi ibadah kita pada satu malam saja.

Baca Juga: I'tikaf untuk Sambut Lailatul Qadar, Berikut Penjelasannya

Bagi sebagian orang, biasanya ketika mencari malam Lailatul Qadar adalah dengan melakukan I’tikaf. 

I’tikaf merupakan salah satu sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. I’tikaf ini juga merupakan salah satu amalan yang paling mulia dilakukan dalam beribadah pada 10 malam terakhir Ramadhan. Tentunya hal ini harus dilakukan dengan ikhlas.

Selama menjalani I’tikaf tentunya juga akan membuat orang yang menjalankannya dijauhkan hatinya dari hal-hal yang bersifat duniawi.

Karena amalan sunnah ini seseorang itu akan terus berada di rumah yang paling dilindungi oleh Allah SWT.

“Perumpamaan orang yang beri’tikaf adalah seperti orang yang berhenti di depan pintu orang besar dan berkata, 'Saya tidak akan bergerak sampai Anda memenuhi kebutuhan saya.' Orang yang melakukan i’tikaf duduk di rumah Allah dan berkata, 'Saya tidak akan pindah sampai Dia mengampuni saya.'” – ‘Ata (rahimahullah).

Berikut ini 10 tujuan dalam menjalankan I’tikaf:

1. Untuk 'Hidup' dan 'Bernafas'

Ketika menjalankan ibadah I’tikaf, kita diajarkan untuk terus menyembah Allah SWT. Dalam menyembah Allah SWT tentunya kita harus menggunakan hati kita sepenuhnya dengan kerendahan hati dan juga pengabdian.

Kerendahan hati yang dilakukan ini bertujuan untuk mencapai ihsan. Hadits riwayat Muslim menjelaskan, “Bahwa kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya; karena jika kamu tidak dapat melihat-Nya, Dia benar-benar melihat kamu.”

2. Curhat dengan Allah SWT

Baca Juga: I'tikaf di Bulan Ramadhan, Ini Pengertiannya, Waktu Pelaksanaan dan Rukun, Beserta Penjelasan Lengkap

Ketika menjalankan I’tikaf, kita juga bisa curhat kepada Allah SWT secara intim. Bahkan kita juga bebas untuk berbicara langsung kepada-Nya dengan waktu yang lama. Menangis, memohon, serta merenungkan apa yang telah kita perbuat.

Muslim B. Yasar (rahimahullah) pernah berkata, “Para pencari kesenangan tidak menemukan kesenangan seperti pengasingan dan percakapan intim dengan Allah.”

3. Berpikir Mendalam (Tafakkur) dan Refleksi Diri (Muhasabah)

Jika ingin merenung atas segala perbuatan yang telah dilakukan, I’tikaf merupakan hal yang tepat untuk dijalankan.

Ketika menjalankan I’tikaf, ini akan menjadi waktu yang digunakan untuk merenungkan keadaan pribadi.

Ibn al-Jawzi (rahimahullah) pernah menuliskan, “Betapa indahnya pengasingan! Jika satu-satunya hal yang dapat diperoleh dari pengasingan adalah perenungan tentang bekal untuk perjalanan abadi, dan keamanan dari kejahatan pergaulan, itu sudah cukup!”

4. Menjauhkan dari Keterikatan Dunia

Selama ini, mungkin kita sudah terlalu terikat dengan berbagai hal yang ada di dunia, seperti mendapatkan pakaian, barang-barang mewah, dan hal-hal lainnya yang pada akhirnya membuat kita lalai dari Allah SWT.

Maka dari itu, I’tikaf menjadi waktu yang tepat untuk menjauhkan kita dari hal-hal keterikatan dunia.

Menjalankan I’tikaf juga bisa menjauhkan kita dari media sosial yang sering membuat kita kehilangan fokus pada tujuan utama dalam hidup.

5. Memurnikan Jiwa

Baca Juga: Apa Itu Malam Lailatul Qadar? Simak Penjelasan dan Ketahui Tandanya

Untuk memurnikan jiwa dari segala penyakit hati, I’tikaf merupakan salah satu amalan yang bisa dilakukan.

Dengan menjalankan I’tikaf tentunya kita juga akan terhindar dari makan berlebihan, tidur berlebihan, bersosialisasi berlebihan, bicara berlebihan dan menatap yang haram.

Ibnu al-Qayyim (rahimahullah) pernah berkata, “Temukan hatimu dalam tiga kesempatan: saat mendengarkan Al-Qur'an, dalam pertemuan dzikir, dan saat-saat menyendiri. Jika Anda tidak menemukannya dalam tiga kesempatan ini, maka mintalah Allah untuk memberkati kamu dengan hati, karena kamu tidak punya hati.”

6. Lebih Dekat dengan Masjid

Mungkin kita seringkali mengalami rasa malas atau enggan untuk menjalankan ibadah di Masjid.

Maka dengan melakukan I’tikaf, kita akan semakin lebih dekat dengan masjid. Karena kita akan berdiam diri dengan penuh di masjid untuk terus menyembah Allah SWT dengan banyaknya sholat dan dzikir.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim biasa menghadiri masjid untuk sholat dan dzikir, kecuali bahwa Allah menyambutnya dengan gembira sebagaimana orang menyambut orang yang dicintainya dengan gembira saat kembali dari perjalanan.”

7. Sabar dan Memaksimalkan Penggunaan Waktu Sebaik-baiknya

Ketika menjalankan I’tikaf, kita akan menjadi lebih sabar dalam segala hal. Karena nafsu yang ada pada diri manusia sangat sulit dalam melakukan ibadah. Dengan melakukan ibadah terus menerus selama I’tikaf, maka sabar kita akan terus bertambah.

8. Ketulusan

Baca Juga: Doa Menyambut Malam Lailatul Qadar Beserta Artinya, Amalkan agar Mendapat Kemuliaan

Dalam menjalankan I’tikaf tentunya harus mengarah pada peningkatan keikhlasan. Ketulusan ini berupa menjalankan ibadah yang memang untuk Allah SWT.

Ketulusan ini juga akan membuat orang yang menjalankannya meletakkan dirinya pada tiang keihasan sehingga akhirnya berpegang teguh pada kejujuran. 

9. Pertobatan yang Tulus

Menjalankan I’tikaf juga bertujuan untuk bertobat, karena ini merupakan hal yang paling utama. Untuk bertobat pun kita harus benar-benar tulus melakukannya.

Masruq (rahimahullah) berkata, “Seorang pria pasti memiliki saat-saat di mana dia sendirian, mengingat dosa-dosanya dan kemudian mencari pengampunan untuk mereka.”

Di antara tujuh kategori orang yang akan diberi naungan pada hari kiamat, salah satunya adalah “Seorang pria yang mengingat Allah SWT ketika ia sendirian dan ia menangis.”

10. Mencari Malam Lailatul Qadar

Dalam bulan puasa Ramadhan, tujuan orang-orang melakukan I’tikaf adalah untuk mencari malam Lailatul Qadar.

Ketika malam Lailatul Qadar tidak ditemukan dengan mudah maka kita harus mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dengan terus beribadah kepada Allah SWT.

Itulah 10 tujuan dalam menjalankan I’tikaf.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: lifewithallah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x