“Karena itu, kalau mau bicara lailatul qadar, rujuk kepada Al-Qur’an atau kepada penjelasan nabi. Indikatornya itu kita lihat bahwa di lailatul qadar itu ada dua hal yang disebut Tuhan. ‘tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha ni idzni rabbihim min kulli amr,’ baru ‘salaamun hiya mathla’il fajr.’ Malaikat turun rasa damai,” ucapnya.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa di Medan Hari Ini, 7 April 2023, Beserta Doa Berbuka Puasa
Quraish Shihab menyebutkan indikator- indikator orang yang mendapatkan lailatul qadar.
“Jadi indikator pertama, orang yang pernah bertemu dengan lailatul qadar. Pasti dari saat ke saat meningkat kebaikannya. Kalau masih itu-itu saja, apalagi tidak mungkin. Nah, jadi kalau ditanyakan apa saja indikatornya? Itu tadi. Kedamaian. Terus meningkat kebaikannya dan terus mewujudkan kedamaian untuk dirinya dan orang lain,” ujarnya.***