Terungkap! Kisah Dibalik Wajibnya Puasa Ramadhan, Ada Hubungan dengan Al-Baqarah Ayat 183-184

- 22 Maret 2023, 21:42 WIB
HIkmah DIbalik Kewajiban Puasa Ramadhan
HIkmah DIbalik Kewajiban Puasa Ramadhan /Pexels

Baca Juga: Harga Tiket Bus PO Tjipto GM Lebaran 2023, Selengkapnya Cek Disini

Hukum Puasa Bulan Suci Ramadhan didasarkan pada firman Allah yang dicatat pada ayat 183-184 dari Al-Qur'an surah Al-Baqarah.

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu bertakwa, (yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasanya itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Setelah firman Allah SWT terseut diturunkan, puasa di bulan Ramadhan menjadi ibadah wajib, dan umat Islam mematuhi rukun dan aturan agama.

Secara harfiah, puasa merupakan bentuk integritas agama, hal tersebut puasa adalah bagian dari rukun Islam yang ketiga.

Jika seseorang tidak melakukannya, dia akan berdosa.

Baca Juga: Harga Tiket Bus PO SAN Lebaran 2023, Info Selengkapnya Ada Disini

Ibadah puasa dilakukan dengan menghindari nafsu juga makan dan minum dari fajar hingga senja.

ibadah puasa ini memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan ibadah lainnya.

Sebagaimana dituturkan oleh HR Buhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”***

Halaman:

Editor: Rahman Wahid

Sumber: BAZNAS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x