Apa itu Malam Lailatul Qadar? Simak Penjelasan dari Ustad Adi Hidayat

- 21 April 2022, 10:28 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat /Tangkapan Layar Kanal YouTube Adi Hidayat Official/

ZONABANTEN.com- Malam Lailatul Qadar adalah malam spesial yang ada di bulan Ramadhan dan selalu dicari dan ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat Muslim.

Ustad Adi Hidayat menjelaskan malam Lailatul Qadar melalui sejumlah riwayat hadist, bahwa malam lebih baik dari seribu bulan itu terjadi pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.

“Waktu malam Al-Qadar (Lailatul Qadar), bisa tutup kalimat malamnya, berarti malam istimewa, karena isyaratnya lain. Malam itu dimulai dari ba’da Isya, terbentang luas sampai menjelang fajar,” ungkap pendakwah yang biasa disebut ustad Adi Hidayat melalui kanal YouTube Audio Dakwah.

UAH menyebutkan dalam Surat 97 Al-Qadr ayat 5, salamun hiya hatta mathla’il fajr, bahwa batas dari fajar itu waktu singkat menjelang fajar, sekitar 15-20 menit sebelum fajar.

Baca Juga: Sensasional di Awal Musim, 'Lord' Braithwaite Kini Jadi Sosok yang Terlupakan di Barcelona

Jadi, mathla itu awal mula akan muncul fajara, berakhirnya waktu sahr (15-20 menit) sebelum waktu tibanya fajar. Kemudian bentangkan ke belakang lail hingga Isya.

“Jadi sebetulnya luas, dari jam 8 malam ke atas. Tapi, kalau Anda ingin mengambil esensi, saat-saat mustajab yaitu tengah malam, di atas jam 2 dini hari. Jam 1, 2, dan 3 itu yang disebut mustajab,” kata Ustad Adi menjelaskan.

Hadist Qudsi meriwayatkan 30 sahabat Nabi Muhammad SAW, “Allah menyampaikan kepada hamba-hambanya siapa yang meminta, Aku akan kabulkan. Siapa memohon aku berikan, siapa yang minta ampun Aku ampuni.”

Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar dengan cara mengejar puncak-puncaknya.

Baca Juga: Jelang Bulan Kedua Invasi di Ukraina, Rusia Mulai Uji Coba Senjata Baru

“Jadi, dari ba’da Isya itu, mereka terus membaca Al-Quran. Ada yang shalat, ada sebagian orang-orang seperti kita yang hanya mengejar puncaknya saja,” ujarnya.

Selain itu, orang-orang pada juga menggunakan waktu siang untuk beristirahat, sementara malamnya untuk tetap terjaga sampai ke ujungnya.

“Sehingga kalau ada yang bertanya kapan waktu malam Lailatul Qadar tepatnya, kembalikan pada keterangan Al-Quran, terbentang dari malam ba’da Isya sampai menjelang fajar,” ungkapnya.

“Khususnya di 10 malam terakhir itu, entah itu jam 10 malam, jam 12 malam, jam 1 atau jam 2-nya. Di sela-sela itu Anda usahakan ibadah, khususnya di ujung-ujung akhir itu,” ujar ustad yang biasa disapa UAH.

Mengutip Hadist Imam Muslim, UAH menjelaskan bahwa tanda-tanda malam Lailatul Qadar tidak diberikan di awal.

 Baca Juga: Cara Menghatamkan 30 Juz Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

“Tapi lebih memberikan tanda di akhir, tanda di awal yang saya maksudkan adalah waktu menjelangnya, nggak ada yang spesifik. Nabi pernah bermimpi ditampakkan malam Al-Qadar, terus keadaan setelahnya,” kata UAH.

Dia juga menceritakan, bahwa saat Nabi Muhammad SAW sedang shalat, di tahiyat akhir saat sedang salam, tampak lumpur di keningnya.

Lumpur itu terlihat karena alas masjidnya masih tanah. Kemudian, tiang-tiangnya terbuat dari pelepah kurma, sementara atapnya terbuat dari daun-daun kurma. Maka, saat sujud, kening Nabi jadi kotor.

Sehingga, saat Nabi Muhammad SAW bangun, oleh Allah SWT dibuat ghaib hingga lupa waktunya kapan.

Baca Juga: Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan 1443 H 2022, Sejarah, Keutamaan, dan Amalan yang Bisa Dilakukan

“Malam ke berapa, apakah pertama, kedua, hingga terakhir, oleh Allah SWT dibuat lupa. Tapi tanda itu masih nampak di kening Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Menariknya, suatu waktu saat Nabi Muhammad SAW shalat Subuh dengan sahabat-sahabatnya, begitu salam, para sahabat melihat lumpur di kening Nabi.

Hanya digambarkan bahwa malam di pasca itu, oleh Al-Quran disebutkan kalimatnya salam, tenang, damai.

Suasana tenang itu digambarkan dengan adanya perasaan yang berbeda, berdoa jadi lebih khusyuk, menjalankan ibadah juga terasa enak.

Di Al-Quran, ada satu riwayat dalam firman Allah SWT, bahwa saat itu malaikat turun semua.

“Tanazzalul malaikatu war ruhu fiha (QS Al-Qadr: 4), ruh itu malaikat Jibril, tugasnya selesai ketika Nabi wafat untuk memberikan wahyu. Tapi hanya satu kali dalam satu tahun turun dalam malam Al-Qadar,” ujar UAH menjelaskan. ***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: YouTube Audio Dakwah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x