Peristiwa Isra Mikraj: Mukjizat Nabi Muhammad yang Menguji Keimanan Umat Islam, hingga Muncul Gelar As-Siddiq

- 22 Februari 2022, 11:42 WIB
Masjidil Aqsa, salah satu tempat yang disinggahi Rasulullah Muhammad saw dalam peristiwa Isra Mikraj
Masjidil Aqsa, salah satu tempat yang disinggahi Rasulullah Muhammad saw dalam peristiwa Isra Mikraj /Pixabay

ZONABANTEN.COM - Isra Mikraj merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad saw dan memiliki arti penting bagi umat Islam.

Peristiwa itu juga menjadi awal mula penyematan gelar As-Siddiq kepada Abu Bakar yang merupakan sahabat terdekat Rasulullah.

Peristiwa Isra Mikraj ini diabadikan dalam Al-Qur'an pada surah Al-Isra' ayat 1.

"Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS.17 Al-Isra':1)

Baca Juga: 4 Kementerian yang Memperingati Isra Miraj dan Kutipannya

Akademisi tafsir hadis Dr. Mohsen Haredy, dilansir dari laman About Islam menjelaskan, peristiwa Al-Israa' dan Al-Mi`raj merupakan salah satu ujian yang dihadapi umat Islam. Hal itu karena, keseluruhan cerita merupakan kepercayaan terhadap Yang Gaib.

Percaya pada sesuatu yang tak terlihat adalah tantangan yang tidak semua orang bisa lewati. Ini membutuhkan keyakinan yang kuat akan kemahakuasaan Allah. Dia berada di atas angin dalam setiap urusan di dunia ini dan dunia yang akan datang.

Kata subhan (berarti agung, mulia) yang disebutkan di awal Surat Al-Israa’ memberi kesan bahwa perjalanan ini adalah sesuatu yang luar biasa. Perjalanan itu tidak tunduk pada hukum normal bumi atau hukum waktu dan tempat.

Muslim yang beriman percaya, bahwa Allah-lah yang mengatur perjalanan itu. Bagian dari dunia gaib telah menjadi terlihat untuk Nabi Muhammad saw ini tersirat dalam kata li-nuriyahu (supaya Kami tunjukkan padanya), bukan li-nuriyahum (semoga Kami tunjukkan kepada mereka).

Ketika Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam kembali ke Mekah, dia memberi tahu orang-orang tentang apa yang terjadi padanya di malam itu. Reaksi mereka mengikuti terpecah menjadi dua: sebagian benar-benar menolak ceritanya, sementara yang lain memberikan keyakinan penuh mereka.

Saat itu, orang-orang Quraisy tidak memercayai Rasulullah dan mengejeknya.

Baca Juga: Doa Menyambut Bulan Ramadhan ala Nabi Muhammad SAW yang Sering Diamalkan oleh Habib Quraish Shihab

“Kami membutuhkan waktu sebulan untuk pergi ke sana dan kembali dan Anda mengklaim bahwa Anda pergi ke sana dan kembali dalam satu malam?” demikian kalimat yang disampaikan.

Namun, di sisi lain, ketika Abu Bakar diberitahu apa yang terjadi pada Nabi, dia mengucapkan kata-kata yang sering diulang-ulang.

Abu Bakar berkata, “jika dia mengatakan itu, maka dia benar. Saya percaya padanya tentang berita surga. Bagaimana mungkin saya tidak percaya bahwa dia pergi ke Palestina (Masjidil Aqsa) dan kembali dalam waktu singkat ketika mereka ada di bumi?”

Atas keteguhan imannya, Abu Bakar mampu menguatkan keimanan umat Islam atas peristiwa Isra Mikraj. Sejak saat itulah Abu Bakar diberi gelar As-Siddiq, yang berarti Pembukti Kebenaran.

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: aboutislam.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah