Naskah Khutbah Jumat Terbaru: Ibadah Haji dalam Kehidupan Sosial

24 Mei 2024, 05:30 WIB
Naskah Khutbah Jumat Terbaru: Ibadah Haji dalam Kehidupan Sosial /Pixabay/

ZONABANTEN.com – Naskah Khutbah Jumat terbaru kali ini membahas tentang hubungan antara ibadah haji dalam kehidupan sosial.

Saat ini, jutaan umat muslim dari seluruh dunia mulai memenuhi tanah suci Mekkah untuk melakukan ibadah haji.

Secara harfiah, haji merupakan ibadah Rukun Islam kelima berupa ziarah ke tanah suci dengan banyaknya tuntunan dan rangkaian tertentu.

Nah, ternyata ada loh hubungan antara haji dengan kehidupan sosial, apa itu?

Berikut ini pembahasan dalam teks khutbah Jumat Makna Ibadah Haji dalam Kehidupan Sosial.

Baca Juga: Jadwal TV MNCTV Hari Ini Jumat, 24 Mei 2024 Akan Tayang Upin & Ipin, Siraman Qolbu, Hingga Family 100

Makna Ibadah Haji Dalam Kehidupan Sosial

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّي وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ.

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ ، أَصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَ اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ: أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ

الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ : الْحَجُ أَشْهُرٌ مَّعْلُومُتٌ : فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَتْ وَلَا فُسُوقَ

وَلَا جِدَالَ فِي الْحَقِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمُهُ اللَّهُ ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ : وَاتَّقُونِ يَأْوْلِي الْأَلْبَبِ

Baca Juga: Jadwal TV ANTV Hari Ini Jumat, 24 Mei 2024 Akan Tayang Cakrawala, Senyum Iman, Anandhi, Hingga Parineetii

Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., yang tidak putus-putusnya melimpahkan rahmat, kemurahan dan hidayah-Nya kepada semua makhluk-Nya. Kita bersyukur atas limpahan hidayah Iman, Islam dan Ihsan masih terpelihara dalam hati.

Kita juga dapat melaksanakan shalat Jum’at sebagai kewajiban seorang Muslim. Sholawat dan salam kita sanjungkan di Baginda Rasulullah SAW. seorang utusan yang telah berhasil memperjuangkan lahirnya pencerahan dunia dari alam kezhaliman dan ketidakpastian, menjadikan masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang berbudaya, dari masyarakat penuh penindasan menjadi masyarakat yang saling menghargai dan melindungi.

Mari kita selalu memperbaharui keimanan dan ketaqwaan kita setiap saat, sehinga kualitas keimanan dan ketakwaan semakin meningkat yang akan mampu melahirkan etos kerja yang berkualitas dan bekerja semakin baik serta profesional.

Ketaqwaan akan melahirkan dampak positif, baik dalam lingkungan dan masyarakatnya. Artinya kehidupan mulai dari hal hal yang bersifat pribadi maupun sosial akan meningkat seluruh aspek kehidupannya.

Muslim yang sempurna akan melaksanakan ibadah dan ketentuan syariat yang menyertahinya, sehingga Rosulullah SAW menegaskan:

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ،

وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجَّ الْبَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: “Rasulullah saw. bersabda: “Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah Swt. dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Hadits Nabi menyatakan Ibadah haji adalah salah satu dari rukun Islam yang lima.

Kewajiban melaksanakan ibadah haji sekali dalam seumur hidup bagi yang mampu menunaikannya baik mampu secara fisik dan materi.

Kondisi ini untuk menyambung komunikasi antara seorang hamba dengan sang Khaliq sebagai bentuk ibadah murni, perjalanan ini diibaratkan rangkuman manusia ketika masih hidup di dunia yang nantinya sebagai renungan dan evaluasi dalam memposisikan dirinya sebagai hamba Allah Swt.

Ibadah untuk mengunjungi Baitullah yang berada tanah suci Mekah pertama kali disyari’atkan pada tahun keenam Hijrah.

Saat bulan haji, seluruh muslim se-dunia mengadakan pertemuan secara besar-besaran, pesertanya seluruh penjuru dunia, yang terdiri dari berbagai ras,suku bangsa, bahasa serta budaya yang berbeda.

Mereka diikat satu tujuan mengabdi kepada sang Khaliq di bawah lindungan Ka’bah yang menjadi lambang persatuan dan kesatuan umat Islam.

Menunaikan ibadah haji memberikan pelajaran agar umat Islam menjadi mampu dan sehat dalam berbagai aspek, baik fisik, harta benda dan spiritualnya.

Ini adalah isyarat bahwa kewajiban haji adalah ibadah fisik, ibadah rohani dan ibadah harta sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 97:

... وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا . ...

“… Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah..”

Rumah yang pertama kali dibangun di bumi adalah Baitullah al-Haram, tujuanya untuk beribadah kepada Allah dan mengagungkan nama-Nya. di Baitullah al-Haram terdapat banyak keberkahan, berbagai macam kemaslahatan dan manfaat yang sangat besar untuk manusia dan alam semesta. Allah Swt.

mewajibkan para hamba-Nya yang mampu baik fisik, harta dan spiritualnya untuk menunaikan perjalanan haji yaitu mereka sampai ke Baitullah al-Haram dengan mengendarai kendaraan apa pun yang sesuai dengannya dan perbekalan yang harus dispersiapkan.

Baca Juga: Jadwal TV GTV Hari Ini Jumat, 24 Mei 2024 Akan Tayang SpongeBob, Obsesi, Hingga Super Deal Indonesia

Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Berbagai hikmah dalam amalan ibadah haji akan memberi kesan sehingga pengalaman spiritual dari jamaah haji akan berbeda-beda dalam mengarungi perjalanan ibadah hajinya, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Hajj ayat 28:

لِيَشْهَدُوا مَنْفِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومُتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَمِ فَكُلُوا مِنْهَا

وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rejeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”

Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Disyariatkannya Ibadah haji oleh Allah Swt. mempunyai berbagai manfaat baik untuk para jamaah haji maupun masyarakat lingkungannya.

Di antaranya. Pertama, penyempurna dari Rukun Islam.

Seseorang yang sudah melaksanakan ibadah haji maka sempurnalah rukun Islamnya. Konsekuensinya meraka harus selalu memberikan teladan kepada lingkungan, sebagaimana ketundukan seorang hamba kepada Allah Swt., lebih bisa mengendalikan dirinya dan diarahkan untuk bisa meneladani peristiwa-peristiwa dan perjuangan umat Islam pada generasi para sahabat nabi dalam menjalankan dan menegakkan ajaran Islam.

Kedua, menghapus diskriminasi.

Mencairkan perbedaan ras, warna kulit, suku bangsa, bahasa dan lainnya, dengan penuh kesadaran bahwa kita adalah satu keluarga, satu keturunan yaitu dari Nabi Adam a.s. Nabi Adam as dari tanah, kita semua juga pada akhirnya juga akan kembali menjadi tanah. Hanya kualitas ketakwaan yang akan membedakan kita di hadapan Allah Swt., sebagaimana firman Allah adalah surat AlHujurat ayat 13:

يَأْيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْتُكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا : إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ

أَتْقَلَكُمْ : إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Ketiga, lambang persatuan umat Islam.

Kaum muslim yang menjalankan ibadah haji berasal dari tempat yang berbeda-beda dan berpencar dari berbagai belahan dunia bersatu untuk mengabdi kepada Allah swt.

Mengumandangkan talbiyah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ

“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilanMu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”

Keempat, Pengorbanan dan Peduli. Pengorbanan bagi yang melaksanakan haji karena ia menyiapkan harta benda, meninggalkan keluarga dan kampung halaman, perjalanan yang jauh melelahkan, menguras tenaga dan pikiran, serta melakukan berbagai amaliyah hanya semata-mata mencari ridha dari Allah Swt.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Hari Ketiga: 4 dari 7 Wakil Indonesia Berhasil Lolos ke Perempat Final Malaysia Masters

Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Rafats (berkata-kata yang kasar), fusuq (berbuat dosa dan maksiat) dan jidal (pertengkaran dan perselisihan) sering terjadi di masyarakat.

Orang yang telah berhaji, bukan saja diharuskan menghindari tiga hal tersebut di saat menjalankan ibadah haji di tanah suci, tapi ia juga mesti berikhtiar untuk mengurangi dan menghentikan tiga hal itu sekembalinya melaksanakan ibadah haji.

Hal ini akan menjadi penanda diterimanya haji seseorang, sehingga disebut haji yang mabrur, yang tidak lain balasannya surga sebagaimana sabda Nabi saw:

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءً إِلَّا الْجَنَّةُ

Haji yang mabrurtiada balasan baginya kecuali surga”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadirin Sidang Jumat yang dirahmati Allah

Semoga Allah Swt. selalu memberikan perlindungan dan hidayah-Nya agar kita menjadi manusia yang mempunyai pandangan hidup yang luas, bergerak leluasa, dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, saling menghargai sesama, dan saling menghormati.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ اللَّهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ

تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمِ، وَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ .

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ الأَشْيَاءَ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدَ مَنْ عُفِيَ مِنَ الْبَلاءِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِي قَائِلَهَا يَوْمَ الْجَزَاءِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَتْقَى الْأَنْقِيَاءِ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الرُّسُلِ وَالْأَنْبِيَاءِ، وَعَلَى آلِهِ الْكَرَماءِ، وَأَصْحَابِهِ الأَصْفِياءِ، وَمَنْ تُبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى

يَوْمِ اللقاء.

أَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أَوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَأَشْكُرُوهُ عَلَى تَوَالِي النَّعَماءِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ أَمْرًا عَمِيمًا، فَقَالَ جَلَّ جَلالُهُ : إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ، وَتَابِعِ التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى

يَوْمِ الدِّينَ، وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْأَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هُذَا انْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ وَلَاةَ أُمُورِنَا، اللَّهُمَّ وَفَقْهُمْ لِمَا فِيهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ الإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبُّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِينَ وَقَرَبَ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ وَلَاةَ أُمُورِ الْمُسْلِمِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي

الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ

الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدُّكُمْ. وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ.

Demikian tadi teks khutbah Jumat tentang Haji dan Kehidupan Sosial.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: simbi.kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler