Bikin Ngeri, Begini Proses Terjadinya Kiamat menurut Alquran

10 September 2020, 17:15 WIB
ILUSTRASI gambaran terjadinya Kiamat //Pixabay/.*/Pixabay

ZONABANTEN.com - Kiamat adalah proses hancurnya dunia dan seisinya kecuali Dzat Allah yang Maha Mulia.

Hanya saja terkait waktu terjadinya kiamat, tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya.

Percaya terhadap kiamat merupakan salah satu rukun iman.

Meyakini akan terjadinya hari kiamat merupakan salah satu syarat orang beriman.

Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, Dua Nabi yang Meninggikan Pondasi Ka’bah

Hal itu mutlak menjadi kewenangan dan kekuasan Allah sebagai pencipta seluruh makhluk, meskipun beberapa tanda kiamat sudah bermunculan.

Sebenarnya, bagaimakah proses terjadinya kiamat menurut Alquran ?

Terkait hal ini Allah menjelaskan dalam firman-Nya:

Baca Juga: Yuk Dibaca, Ini Doa Sebelum Berhubungan Intim

Tiupan Sangkakala pertama, seluruh makhluk hancur

Saat sangkakala pertama ditiup malaikat Israfil, seluruh makhluk hancur kecuali malaika Israfil sendiri. Berkenaan hal ini Allah berfirman:

فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوۡرِ نَفۡخَةٌ وَّاحِدَةٌ

وَحُمِلَتِ الۡاَرۡضُ وَ الۡجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةً

فَيَوۡمَٮِٕذٍ وَّقَعَتِ الۡوَاقِعَةُ

وَانْشَقَّتِ السَّمَآءُ فَهِىَ يَوۡمَٮِٕذٍ وَّاهِيَةٌ ۙ‏

Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh. (QS Al-Haqqah [69]: 13-16).

Baca Juga: Manfaat Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat, Salah Satunya Terhindar dari Fitnah Dajjal 

Tiupan sangkakala kedua, seluruh yang mati dibangkitkan

Saat sangkakala kedua ditiup, seluruh makhluk yang mati dibangkitkan untuk menunggu keputusan Allah terhadap mereka. Allah berfirman:

  

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (QS Al-Zumar [39]: 68).

Lalu bagaimana keadaan manusia begitu dihidupkan kembali ?

Baca Juga: Sederhana Sekali, Ini Doa agar Anak Terhindar dari Gangguan Makhluk Halus

Allah menggambarkan:

 

خُشَّعًا اَبۡصَارُهُمۡ يَخۡرُجُوۡنَ مِنَ الۡاَجۡدَاثِ كَاَنَّهُمۡ جَرَادٌ مُّنۡتَشِرٌۙ

مُّهۡطِعِيۡنَ اِلَى الدَّاعِؕ يَقُوۡلُ الۡكٰفِرُوۡنَ هٰذَا يَوۡمٌ عَسِرٌ

 

Pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari kuburan, seakan-akan mereka belalang yang beterbangan, dengan patuh mereka segera datang kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata, “Ini adalah hari yang sulit.” (QS Al-Qamar [54]: 7-8).

Baca Juga: Begini Adab Buang Air Kecil Menurut Nabi SAW, Agar Terhindar dari Penyakit 

Manusia digiring ke Mahsyar

Setelah manusia dibangkitkan, mereka kemudian digiring ke mahsyar (tempat berkumpul untuk menghadapi pengadilan Ilahi) dengan diiringi malaikat. Allah berfirman terkait hal ini:

 

وَجَآءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَآئِقٌ وَشَهِيدٌ

 

Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. (QS Qaf [50]: 21).

Baca Juga: Khusus bagi Jomblo, Ini Tips Menjemput Jodoh secara Syar’i 

Manusia diadili oleh Allah

Setelah manusia berkumpul di Mahsyar, lali mereka diadili oleh Allah SWT terhadap perbuatan mereka selama di duni, seperti firman Allah:

 

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

 

Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS Al-Nur [24]: 24).

Baca Juga: Amalkan 5 Doa Ini Supaya Rejeki Lancar, Baca Setelah Sholat 

Manusia dimasukan ke dalam Surga atau Neraka

Setelah Allah mengadili perbuatan manusia, maka mereka akan digiring ke tempat yang sesuai dengan perbuatan dan amal mereka, apakah ke Surga atau ke Neraka. Allah menggambarkan hal ini dalam firman-Nya:

 

وَالۡوَزۡنُ يَوۡمَٮِٕذِ اۨلۡحَـقُّ ۚ فَمَنۡ ثَقُلَتۡ مَوَازِيۡنُهٗ فَاُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ‏

وَمَنۡ خَفَّتۡ مَوَازِيۡنُهٗ فَاُولٰۤٮِٕكَ الَّذِيۡنَ خَسِرُوۡۤا اَنۡفُسَهُمۡ بِمَا كَانُوۡا بِاٰيٰتِنَا يَظۡلِمُوۡنَ

 

Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung, dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. (QS Al-A'raf [7]: 8-9).

Wallah 'alam. ***(Encep Faiz)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler