ZONABANTEN.com - Lailatul qadar merupakan malam yang paling istimewa. Tidak semua orang bisa meraihnya. Ada beberapa indikator yang menandakan seseorang bisa mendapatkan keistimewaan malam lailatul qadar.
Quraish Shihab dan Najwa Shihab membahas tanda-tanda orang yang mendapatkan lailatul qadar dalam dalam acara Shihab & Shihab.
“Apa, sih, Abi indikator kalau kita bertemu lailatul qadar?” tanya Najwa.
Baca Juga: Suzy Eks MissA Masuk Nominasi Best Actress, Inilah Daftar Lengkap Nominasi 59th Baeksang Arts Awards
“Ya, baik. Abi mau terangkan dulu, apa, sih, artinya lailatul qadar? Laila, malam. Kadar itu ada tiga artinya dari segi bahasa, semua bisa menggambarkan lailatul qadar yang pertama kadar berarti penentuan, dimalam ini Allah menentukan banyak hal. Salah satu yang paling ditentukannya, pada malam inilah, seperti malam itulah turun Al-Qur’an, bisa juga yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Yang kedua, kadar itu berarti mulia. Dan kemuliaannya tidak dapat dilukiskan. Allah hanya mengatakan itu lebih hebat dari seribu bulan,” tutur Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an itu.
Baca Juga: Son Ho Jun dan Jang Nara Kembali Beradu Akting di Drakor Baru ‘Happy Ending’
“Yang ketiga, sempit. Ini malam sempit, kenapa sempit? Karena terlalu banyak malaikat yang turun ke bumi, sehingga sempit. Itu maknanya. Sekarang mari kita lihat, kalau kita mau cara tentang lailatul qadar, kita tidak bisa menggunakan akal kita tidak mampu untuk menjangkau seluruh hakikatnya,” kata Quraish Shihab melanjutkan.
Quraish Shihab mengatakan, lailatul qadar itu merujuk kepada Al- Qur’an.
“Karena itu, kalau mau bicara lailatul qadar, rujuk kepada Al-Qur’an atau kepada penjelasan nabi. Indikatornya itu kita lihat bahwa di lailatul qadar itu ada dua hal yang disebut Tuhan. ‘tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha ni idzni rabbihim min kulli amr,’ baru ‘salaamun hiya mathla’il fajr.’ Malaikat turun rasa damai,” ucapnya.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa di Medan Hari Ini, 7 April 2023, Beserta Doa Berbuka Puasa
Quraish Shihab menyebutkan indikator- indikator orang yang mendapatkan lailatul qadar.
“Jadi indikator pertama, orang yang pernah bertemu dengan lailatul qadar. Pasti dari saat ke saat meningkat kebaikannya. Kalau masih itu-itu saja, apalagi tidak mungkin. Nah, jadi kalau ditanyakan apa saja indikatornya? Itu tadi. Kedamaian. Terus meningkat kebaikannya dan terus mewujudkan kedamaian untuk dirinya dan orang lain,” ujarnya.***